Bagi
saya, di zaman sekarang mempunyai laptop dan modem untuk
menyambungkannya ke internet adalah sesuatu yang hukumnya “wajib”.
Mengapa wajib? Karena dipastikan (walaupun tidak 100%) segala informasi
yang hendak kita cari hampir diperkirakan dapat kita temukan semuanya,
dari yang memakai bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahkan sampai bahasa
yang tidak pernah kita dengar sebelumnya seperti bahasa Suimi, Swahili,
ataupun Yiddish. Bagi saya, banyak sekali kegunaan internet, salah
satunya adalah kita bisa melakukan belanja online. Saya pikir belanja
online ini sangat cocok bagi orang-orang yang sibuk di kantornya
sehingga susah untuk meluangkan waktunya untuk berbelanja, malas
panas-panasan atau berdesak-desakkan seperti halnya di Pasar Baru
Bandung, atau karena faktor jarak sebab barang yang ingin dibeli tidak ada di lokasi tempatnya tinggal.
Bagi
saya, belanja online itu mudah, murah, dan cepat. MUDAH karena belanja
online itu mudah dilakukan kapan saja, ketika masak, ketika di kantor,
ketika di bus, atau dimanapun, tinggal mengarahkan kursor,
lalu klik sana, klik sini, pilih barang, transfer, dan tinggal menunggu
barang datang ke rumah. MURAH karena barang yang hendak kita beli bisa
dengan cepat kita bandingkan harganya di website lain yang menjual
barang serupa, sehingga kita bisa mencari harga termurah, bahkan harga
yang sedang diskon besar-besaran diwebsitenya. CEPAT karena biasanya
belanja online ini membuka layanan chatting atau sms untuk
menjembatani komunikasi antara penjual dan konsumen, dan apabila
konsumen bertanya-tanya mengenai barang yang hendak dibelinya, si
penjual dengan segera menjawabnya (fast respons).
Sudah
sekitar tiga tahun ini, saya seringkali melakukan belanja online,
seperti membeli baju untuk keperluan lebaran dan membeli buku-buku bagus
(di kota saya kebetulan belum ada toko-toko buku besar seperti
Gramedia) sehingga jika ingin membeli buku yang bermutu harus datang ke
kota besar atau belanja online. Bahkan kedua kakak saya, seperti menjadi
“kecanduan” melakukan belanja online karena melihat saya melakukan hal
tersebut. Kedua kakak saya tersebut awalnya tidak begitu percaya kepada
penjual yang berjualan online (karena takut tertipu), namun lama
kelamaan, karena barang yang memang kakak saya butuhkan itu jauh tempat
membelinya, maka akhirnya dia pun melakukan pemesanan secara online,
mentransfer, dan menunggu barang itu (beberapa novel) datang keesekon
harinya. Kakak saya menunggu dengan harap-harap cemas karena khawatir
barang yang dibelinya tidak sampai, bahkan khawatir dibohongi. Dan
akhirnya, datanglah novel-novel tersebut via biro jasa kirim cepat JNE ,
dan kakak saya pun bergembira karena novel yang diinginkannya sudah ada
ditangannya. Bahkan suatu waktu, ketika kakak saya
membeli dengan cara online tiga buah ensiklopedi zaman dulu dari
seseorang yang dikenalnya lewat facebook, pengantaran ensiklopedi
tersebut sampai dikawal oleh polisi, dan bahkan sampai dibuka oleh
petugas pos nya, karena khawatir isi paket tersebut adalah “bom buku”.
Awalnya
ketika melakukan belanja online pun saya sempat harap-harap cemas,
khawatir saya dibohongi, sudah transfer uang tapi barang tidak dikirim.
Namun dengan berpikiran positif kepada penjual online tersebut, akhirnya
saya membeli baju yang saya inginkan beberapa pasang, setelah
sebelumnya saya ukur ukuran badan saya untuk disesuaikan dengan ukuran
baju pada gambar yang ada di website. Esoknya, ketika menunggu baju yang
saya pesan diantarkan ke rumah, selain khawatir dibohongi, saya juga
khawatir jika barang yang saya inginkan tidak sesuai dengan keinginan
saya (seperti tampak di website bagus, tapi ketika sudah sampai terlihat
jelek, atau khawatir ukuran baju yang saya pesan tidak pas dengan
ukuran badan saya). Namun hal tersebut akhirnya sirna, karena ternyata
baju yang saya pesan sesuai dengan keinginan saya, dan terlihat pas
ketika dipakai. Oleh karena itu, laptop dan modem untuk koneksi internet
pun sangat membantu bagi saya yang sangat malas untuk melakukan belanja
dari toko ke toko seperti ke Pasar Baru Bandung, karena selain menyita
waktu saya, juga membuang-buang energi dengan mencari-cari barang
kesana-kemari. Belum lagi kerugian lain seperti khawatir dicopet ketika
berdesak-desakkan ketika di pasar. Jadi, bagi saya belanja online
merupakan pilihan yang tepat.
SUMBER: http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/10/16/sensasi-menunggu-paket-bom-buku/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar