Minggu, 07 Juni 2009

Digigit Tikus Waktu Tidur

Kemarin subuh, seperti biasanya saya pergi ke kamar mandi untuk wudhu kmd sholat subuh. Dan ketika membasuh kaki, jempol kaki kiri-kanan dan telunjuk kaki kanan terasa perih. Awalnya saya belum merespon, tp ketika diliat eh kakinya berdarah2 ga berhenti2. Wah pantesan, dan saya pun langsung brkesimpulan kalau kaki saya di gigit tikus. Pernyataan tsb berdasarkan 3 fakta yg saya lihat dan rasakan:
1. Sebelum tidur waktu itu saya ngeliat tikus lg bermain2 dg riangnya di atas atap, dan ada suara kelotak kelotak di dapur.
2. Hari kemarinnya bapak saya juga mengalami kejadian yg sama, kulit mati segede kacang polongnya raib sudah dimakan tuh tikus temenny mickey mouse, dan bapak saya menderita keperihan seperti saya, kulit mati yg disayanginya hilang dalam sekejap, semalam..
3. Saya waktu smp juga pernah merasa kulit di pipi perih ktka bangun tidur, ketika berkaca eh ada bekas cakaran tikus ahahahahaha aneh..
Nah kan, ampe sekarang kaki saya masih perih, mana harus pake sepatu lagi..huikhuik..beurit pikasebelen ih..

Digigit Tikus Waktu Tidur

Kemarin subuh, seperti biasanya saya pergi ke kamar mandi untuk wudhu kmd sholat subuh. Dan ketika membasuh kaki, jempol kaki kiri-kanan dan telunjuk kaki kanan terasa perih. Awalnya saya belum merespon, tp ketika diliat eh kakinya berdarah2 ga berhenti2. Wah pantesan, dan saya pun langsung brkesimpulan kalau kaki saya di gigit tikus. Pernyataan tsb berdasarkan 3 fakta yg saya lihat dan rasakan:
1. Sebelum tidur waktu itu saya ngeliat tikus lg bermain2 dg riangnya di atas atap, dan ada suara kelotak kelotak di dapur.
2. Hari kemarinnya bapak saya juga mengalami kejadian yg sama, kulit mati segede kacang polongnya raib sudah dimakan tuh tikus temenny mickey mouse, dan bapak saya menderita keperihan seperti saya, kulit mati yg disayanginya hilang dalam sekejap, semalam..
3. Saya waktu smp juga pernah merasa kulit di pipi perih ktka bangun tidur, ketika berkaca eh ada bekas cakaran tikus ahahahahaha aneh..
Nah kan, ampe sekarang kaki saya masih perih, mana harus pake sepatu lagi..huikhuik..beurit pikasebelen ih..

Digigit Tikus Waktu Tidur

Kemarin subuh, seperti biasanya saya pergi ke kamar mandi untuk wudhu kmd sholat subuh. Dan ketika membasuh kaki, jempol kaki kiri-kanan dan telunjuk kaki kanan terasa perih. Awalnya saya belum merespon, tp ketika diliat eh kakinya berdarah2 ga berhenti2. Wah pantesan, dan saya pun langsung brkesimpulan kalau kaki saya di gigit tikus. Pernyataan tsb berdasarkan 3 fakta yg saya lihat dan rasakan:
1. Sebelum tidur waktu itu saya ngeliat tikus lg bermain2 dg riangnya di atas atap, dan ada suara kelotak kelotak di dapur.
2. Hari kemarinnya bapak saya juga mengalami kejadian yg sama, kulit mati segede kacang polongnya raib sudah dimakan tuh tikus temenny mickey mouse, dan bapak saya menderita keperihan seperti saya, kulit mati yg disayanginya hilang dalam sekejap, semalam..
3. Saya waktu smp juga pernah merasa kulit di pipi perih ktka bangun tidur, ketika berkaca eh ada bekas cakaran tikus ahahahahaha aneh..
Nah kan, ampe sekarang kaki saya masih perih, mana harus pake sepatu lagi..huikhuik..beurit pikasebelen ih..

Jumat, 05 Juni 2009

Variasi Gaya dalam Meyapu Lantai

Tidak hanya renang saja yang mempunyai gaya dalam hal selam menyelam, seperti misalnya gaya kupu-kupu, gaya kodok, gaya punggung, dan gaya –gaya renang yang lainnya, namun dalam hal menyapu lantai pun mempunyai gaya-gaya tersendiri. Ilmu gaya menggaya dalam menyapu lantai ini saya dapatkan dari sang suhu, yang tak lain adalah bapak saya sendiri. Begini ceritanya:

Sudah 3 hari ini saya dan bapak saya gotong royong membereskan perpustakaan kecil kami. Bapa saya kebagian tugas mengeluarkan buku dari lemari-lemari, mengelap-ngelapnya, dan memasukan buku kembali ke tempatnya. Sedangkan saya kebagian tugas menyapu lantai yang penuh dengan debu dari buku-buku tersebut.

Dan terjadilah dialog antar bapak-anak ini, berikut dialognya:

Bapa : (melihat saya yang sedang nyapu sambil ogah-ogahan karena bersin-bersin terus, bapa saya pun membuka pembicaraan),,an mun sasapu teh kudu komprehensif (an, kalau nyapu itu harus dengan cara komprehensif)
Saya : maksud na pak?
Bapa : enya jadi mun sasapu teh kudu komprehensif entong parsial (iya, jadi kalau nyapu itu harus komprehensif jangan parsial)

Kieu yeuh carana mun konprehensif (gini nih caranya kalau yang komprehensif) (bapa saya mempergakan kalau nyapu yang komprehensif itu dengan kolong-kolongnya, menyapu dibelakang lemari, menyapu debu yang terlihat dan tidak terlihat). Kalau yang parsial itu hanya yang nampak saja, jadi cuma nyapu sebagian-sebagian, ga bersih-bersih banget.
Saya : (merasa kalau saya pernah belajar ilmu mantiq, filsafat antrop, dan dasar-dasar logika pun berujar) hah komprehensif?? Ujian komprehensif maksudnya (kalau yang pernah ujian sidang skrips pasti tahui)?? Kalau yang menyeluruh mah universal kali pak..
Bapa : eh maksudnya mah sama saja komprehensif itu luas dan lengkap, luas dan lengkap nyapunya jangan sepotong-sepotong (dan memang ketika saya baca di Kamus Besar Bahasa Indonesia “komprehensif” itu bisa juga diartikan dengan luas dan lengkap)
Saya : wkwkwkwkwkwkwkwkwk (berasa sedang kuliah dengan menerapkan sistem learning by doing) ^.^

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variasi dalam menyapu lantai itu ada dua, yaitu menyapu secara parsial dan menyapu secara komprehensif ataupun universal….halah halah halah kesimpulan yang aneh hohohohoho…bapak oh bapak…

Variasi Gaya dalam Meyapu Lantai

Tidak hanya renang saja yang mempunyai gaya dalam hal selam menyelam, seperti misalnya gaya kupu-kupu, gaya kodok, gaya punggung, dan gaya –gaya renang yang lainnya, namun dalam hal menyapu lantai pun mempunyai gaya-gaya tersendiri. Ilmu gaya menggaya dalam menyapu lantai ini saya dapatkan dari sang suhu, yang tak lain adalah bapak saya sendiri. Begini ceritanya:

Sudah 3 hari ini saya dan bapak saya gotong royong membereskan perpustakaan kecil kami. Bapa saya kebagian tugas mengeluarkan buku dari lemari-lemari, mengelap-ngelapnya, dan memasukan buku kembali ke tempatnya. Sedangkan saya kebagian tugas menyapu lantai yang penuh dengan debu dari buku-buku tersebut.

Dan terjadilah dialog antar bapak-anak ini, berikut dialognya:

Bapa : (melihat saya yang sedang nyapu sambil ogah-ogahan karena bersin-bersin terus, bapa saya pun membuka pembicaraan),,an mun sasapu teh kudu komprehensif (an, kalau nyapu itu harus dengan cara komprehensif)
Saya : maksud na pak?
Bapa : enya jadi mun sasapu teh kudu komprehensif entong parsial (iya, jadi kalau nyapu itu harus komprehensif jangan parsial)

Kieu yeuh carana mun konprehensif (gini nih caranya kalau yang komprehensif) (bapa saya mempergakan kalau nyapu yang komprehensif itu dengan kolong-kolongnya, menyapu dibelakang lemari, menyapu debu yang terlihat dan tidak terlihat). Kalau yang parsial itu hanya yang nampak saja, jadi cuma nyapu sebagian-sebagian, ga bersih-bersih banget.
Saya : (merasa kalau saya pernah belajar ilmu mantiq, filsafat antrop, dan dasar-dasar logika pun berujar) hah komprehensif?? Ujian komprehensif maksudnya (kalau yang pernah ujian sidang skrips pasti tahui)?? Kalau yang menyeluruh mah universal kali pak..
Bapa : eh maksudnya mah sama saja komprehensif itu luas dan lengkap, luas dan lengkap nyapunya jangan sepotong-sepotong (dan memang ketika saya baca di Kamus Besar Bahasa Indonesia “komprehensif” itu bisa juga diartikan dengan luas dan lengkap)
Saya : wkwkwkwkwkwkwkwkwk (berasa sedang kuliah dengan menerapkan sistem learning by doing) ^.^

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variasi dalam menyapu lantai itu ada dua, yaitu menyapu secara parsial dan menyapu secara komprehensif ataupun universal….halah halah halah kesimpulan yang aneh hohohohoho…bapak oh bapak…

Variasi Gaya dalam Meyapu Lantai

Tidak hanya renang saja yang mempunyai gaya dalam hal selam menyelam, seperti misalnya gaya kupu-kupu, gaya kodok, gaya punggung, dan gaya –gaya renang yang lainnya, namun dalam hal menyapu lantai pun mempunyai gaya-gaya tersendiri. Ilmu gaya menggaya dalam menyapu lantai ini saya dapatkan dari sang suhu, yang tak lain adalah bapak saya sendiri. Begini ceritanya:

Sudah 3 hari ini saya dan bapak saya gotong royong membereskan perpustakaan kecil kami. Bapa saya kebagian tugas mengeluarkan buku dari lemari-lemari, mengelap-ngelapnya, dan memasukan buku kembali ke tempatnya. Sedangkan saya kebagian tugas menyapu lantai yang penuh dengan debu dari buku-buku tersebut.

Dan terjadilah dialog antar bapak-anak ini, berikut dialognya:

Bapa : (melihat saya yang sedang nyapu sambil ogah-ogahan karena bersin-bersin terus, bapa saya pun membuka pembicaraan),,an mun sasapu teh kudu komprehensif (an, kalau nyapu itu harus dengan cara komprehensif)
Saya : maksud na pak?
Bapa : enya jadi mun sasapu teh kudu komprehensif entong parsial (iya, jadi kalau nyapu itu harus komprehensif jangan parsial)

Kieu yeuh carana mun konprehensif (gini nih caranya kalau yang komprehensif) (bapa saya mempergakan kalau nyapu yang komprehensif itu dengan kolong-kolongnya, menyapu dibelakang lemari, menyapu debu yang terlihat dan tidak terlihat). Kalau yang parsial itu hanya yang nampak saja, jadi cuma nyapu sebagian-sebagian, ga bersih-bersih banget.
Saya : (merasa kalau saya pernah belajar ilmu mantiq, filsafat antrop, dan dasar-dasar logika pun berujar) hah komprehensif?? Ujian komprehensif maksudnya (kalau yang pernah ujian sidang skrips pasti tahui)?? Kalau yang menyeluruh mah universal kali pak..
Bapa : eh maksudnya mah sama saja komprehensif itu luas dan lengkap, luas dan lengkap nyapunya jangan sepotong-sepotong (dan memang ketika saya baca di Kamus Besar Bahasa Indonesia “komprehensif” itu bisa juga diartikan dengan luas dan lengkap)
Saya : wkwkwkwkwkwkwkwkwk (berasa sedang kuliah dengan menerapkan sistem learning by doing) ^.^

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variasi dalam menyapu lantai itu ada dua, yaitu menyapu secara parsial dan menyapu secara komprehensif ataupun universal….halah halah halah kesimpulan yang aneh hohohohoho…bapak oh bapak…

Jenis Kelamin Burung Garuda, apa?

Teringat tatarucingan tadi pagi bersama bapaku <dialog ini sebenerny in sundanese>
bapa: coba jenis kelamin nya burung garuda apa?
Saya: hmmmmm ga tau pak
bapa: y laki2 ath alias pejantan
saya: lah kok?
Bapa: ya iya atuh kan kepanjangannya juga garuda pancasila* bukan pancaemok**
saya: wkwkwkwk

ket:
*sila dalam bhs sunda digunakan untuk posisi du2k menyilang kaki, dan biasanya identik dg gaya duduk anak laki2,,
**emok dalam bahasa sunda berarti posisi duduk dimana telapak kaki menempel ke pantat, dan duduk seperti ini identik dg duduk anak perempuan..

Jenis Kelamin Burung Garuda, apa?

Teringat tatarucingan tadi pagi bersama bapaku <dialog ini sebenerny in sundanese>
bapa: coba jenis kelamin nya burung garuda apa?
Saya: hmmmmm ga tau pak
bapa: y laki2 ath alias pejantan
saya: lah kok?
Bapa: ya iya atuh kan kepanjangannya juga garuda pancasila* bukan pancaemok**
saya: wkwkwkwk

ket:
*sila dalam bhs sunda digunakan untuk posisi du2k menyilang kaki, dan biasanya identik dg gaya duduk anak laki2,,
**emok dalam bahasa sunda berarti posisi duduk dimana telapak kaki menempel ke pantat, dan duduk seperti ini identik dg duduk anak perempuan..

Jenis Kelamin Burung Garuda, apa?

Teringat tatarucingan tadi pagi bersama bapaku <dialog ini sebenerny in sundanese>
bapa: coba jenis kelamin nya burung garuda apa?
Saya: hmmmmm ga tau pak
bapa: y laki2 ath alias pejantan
saya: lah kok?
Bapa: ya iya atuh kan kepanjangannya juga garuda pancasila* bukan pancaemok**
saya: wkwkwkwk

ket:
*sila dalam bhs sunda digunakan untuk posisi du2k menyilang kaki, dan biasanya identik dg gaya duduk anak laki2,,
**emok dalam bahasa sunda berarti posisi duduk dimana telapak kaki menempel ke pantat, dan duduk seperti ini identik dg duduk anak perempuan..

Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...