Jumat, 25 November 2011

Flash(Back)packing Int'l: SG


Sebelum menguap ingatan yang ada di kepala ini (dan emang udah agak-agak menguap), saya akan menuliskan catatan perjalanan saya ketika pergi PERTAMA KALI melakukan perjalanan internasional. Kalo yang lokal udah saya tulis sebagian ya di catatan travelling sebelumnya. Cekidot aja kalo yang mau baca :D.

Hehe yaa pengalaman pertama kali adalah suatu momen yang tidak akan pernah saya lupakan.

Marilah kita memulai bercerita:

Di awal tahun 2011 saya membuat resolusi yang berderet-deret, yang saya tuliskan dalam kertas-kertas A4, dan saya tempelkan di pintu lemari saya agar bisa saya lihat setiap hari, dan merasuk dalam diri saya. Hahahahahaha lebayyyyy.

Salah satu target saya yang berderet-deret itu, adalah going to foreign. Maka, membuat paspor dan mencari kesempatan ke luar negeri dengan minimum budget adalah ikhtiar yang harus saya capai.

How to make a passport, akan saya ceritakan dalam cerita lain saja yaa. Sekarang kita to the point aja How to go to Foreign, firstly. Hihihi.

Awalnya, saya melihat sebuah notes yang ditulis oleh seorang bookswriter, mbak Claudia Kaunang namanya. FYI, Saya memiliki beberapa buku-buku mbak CK ini, karena saya sangat tertarik untuk ngetrip ke luar negeri dengan minimum budget tapi dengan fasilitas nyaman, hehehe, yaaa boleh dikatakan saya adalah Flashpacker, karena kalau menyebut diri ini Backpacker, kayaknya belum deh :D

Di dalam notes nya, mbak CK mengajak para pembacanya untuk ngetrip bareng ke Singapore pas weekend dengan budget minimum. Hmm saya tertarik sangat, karena pergi ke luar negeri adalah target saya tahun ini. Namun, saya malah terlambat daftar trip ini, akhirnya saya nge-inbox mbak CK deh, dan yiiiihaaa akhirnya saya diperbolehkan daftar trip ini, dan nanti akan di list siapa-siapa saja yang boleh ikut trip ini.

Singkat cerita, saya termasuk salah satu peserta dalam trip mbak CK ini. Maka, kegiatan saya selanjutnya adalah mencari tiket murah meriah ke Singapore. Hmm, awalnya saya berencana berangkat dari Soekarno-Hatta, namun karena ternyata dari Bandara Husein (Bandung) juga ada keberangkatan langsung ke Singapore, maka saya pun memilih dari Husein saja.

Sebelum saya membeli tiket, terlintas dalam benak saya, kenapa saya nanti enggak ngetrip ke Malaysia aja sekalian, ngetrip sendirian pastinyaaa, hikss nasib masih melajang :D. Jadi, ketika acara dari mbak CK di Singapore beres, saya langsung terbang lagi ke Malaysia sendirian alias solo flashpacker. Hehehe. Maka dengan semangat berkobar-kobar untuk solo-flashpacker, saya pun memantapkan hati membeli tiket ke Malaysia juga. Dan tahukah, saya melakukan trip ini ga bilang-bilang dulu ke ortu saya looh, takut ga diijinin kalo sendirian, nah baruuu setelah mendapatkan tiket PP BDO(Bandung)-SIN(Singapura)-KL(Malaysia)-BDO(Bandung) saya pun bilang ke ortu dengan jaminan insya Alloh pulang pergi selamat sampai tujuan, dan akhirnya diijinin deh, mau gimana lagi kalau udah beli tiket? :D Entah yaaa semangat berpetualang itu selalu membuat saya exicited gini..

Oh ya, saya mencari-cari tiket murah meriah di www.utiket.com. Saya mencari flight Bandung-Singapore, lalu Singapore-Malaysia, dan Malaysia-Bandung. Yaaa lumayanlah lah saya menghabiskan sekitar 1 juta untuk ke-3 penerbangan tersebut, mbak CK sih bilang mahal enggak, murah pun enggak. Masalah tiket DONE alias bereeeessss. Oh ya, saya memesan e-tiket untuk membeli tiket Air Asia dan Tiger Ways Airlines waktu itu. Jadi, kita nanti oleh Air Asia dan Tiger Ways itu, ketika sudah membeli tiket online tersebut akan dikirimi e-mail yang isinya adalah nomor booking. Nah, attachment yang berisi nomor booking dari maskapai tersebut, nanti kita print out sendiri dan kemudian kita bawa nanti ketika kita check-in di bandara. Oh ya, saya ga pake bis ke Malaysia dari Singapore nya, karena saya ga safe aja gitu kalau harus pake bis malam SG-MY sendirian, hehe..ongkosnya pun kalo ga salah hanya 8 dollar, belum termasuk tax tapi.

Akhirnya, waktu keberangkatanpun perlahan-lahan mulai mendekat, dan saya deg-deg an sekali mendekati hari H tersebut. Jujur, karena keberangkatan nanti adalah pertama kalinya saya naik pesawat, dan pertama kalinya saya pergi ke luar negeri, dan masalah lainnya adalah SENDIRIAN pulaaaa, without someone I know before, dan parahnya lagi adalah ke negeri orang pula.

Oh ya, karena trip ke Singapore ini barengan grup nya pembaca buku mbak CK, maka saya tidak menyiapkan itinerary yang detail, karena sudah disediakan. Saya hanya mempersiapkan mental untuk berangkat sendirian ke Singapore, karena kita (booksreader nya mbak CK) akan janjian di Changi Airport Singapore (hellooowww ini janjian tapi kok di negeri orang ).

Nah, sedangkan untuk trip ke Malaysia, saya harus benar-benar menyiapkan itinerary sendiri karena saya berangkat sendiri. Saya mencari-cari tempat mana yang harus dikunjungi, mau nginep dimana, transportasi disana pakai apa, dsb. Kalau tentang perjalanan ini saya berpanduan sama bukunya mbak CK dan blog tetangga yang menuliskan perjalanannya. Terimakasiiihhh .

Intinya, ketika saya mempersiapkan first timer departure ini, almost everyday, saya selalu bertanya kepada orang-orang yang sudah saya kenal sebelumnya atau baru saja kenalan yang pernah melancong ke negeri Jiran tersebut (seperti penginapan yang cozy dan murmer dimana, tempat wisata yang cihui dimana aja, transportasi disana gimana, masyarakatnya gimana). Hahahaha intinya gw gak mau nyasar di negeri orang, dan berujung gak bisa balik hihihi, lebayyyy.

Sekitar beberapa minggu sebelum departure, sayapun searching pelbagai hal yang harus dipersiapkan sebagai solo flashpacker.

Mmm saya akan membagi persiapan saya kepada kategori:
1.    Dokumen dan data yang harus di persiapkan
2.    Barang bawaan yang harus di bawa

-Dokumen dan data yang harus dipersiapkan adalah:
a.    Prin out e-tiket, dan kemudian foto copy e-ticket tersebut sebagai back up bila ada kehilangan.
b.    Passpor, kemudian foto copy juga passpornya sebagai back up.
c.    Itinerary (kalau ga detail yaa secara garis besarnya juga ga apa-apa, asal kita tahu tujuan kita nanti mau kemana, jadi ga blank banget ya)

*FYI, selain saya mengcopy semua dokumen tsb, saya juga menscan  semua dokumen tersebut untuk disimpan di flashdisk yang nanti saya bawa kemana-mana. Saya tidak hanya menscan e-ticket dan passpor, tapi saya juga menscan akta kelahiran, npwp, ktp, pas foto, sampai ijazah dan transkrip nilai pun saya scan (hihihihi mau melancong apa mau nyari kerja sih ini :D).

-Barang bawaan yang harus di bawa,
Hmmm kalau mengenai barang bawaan, biasanya perempuan suka lebih banyak bawa barang bawaanya dari pada laki-laki. Tapi prinsip saya kali ini adalah, jangan banyak bawa barang, karena dalam tiket pulang-pergi, saya ga beli bagasi (hihi biar hemyaattt dikit lah), jadi mau gak mau barang bawaan saya gak boleh lebih dari tujuh kilo (hmm walaupun sebenarnya aturan ini ga begitu saklek juga sih ketika di Bandara, karena ternyata bagasi teman saya ada yang lebih dari tujuh kilo dan gak kena charge kok, asal jangan banyak banget aja kali yaaaa :D) .

-Barang bawaan yang harus di bawa, saya bagi ke dalam 2 tas; tas gendong besar dan tas eiger kecil yang di selendangkan.

Dalam tas eiger kecil ini (u know yaaa produk eiger ini banyak saku-saku nya, jadi walaupun kecil, bisa bawa barang bawaan segambreng hehehe I love eiger), saya membawa dokumen-dokumen penting seperti: al-qur’an kecil, tiket (foto copy nya), paspor, notes, pulpen, itinerary, buku bacaan,  flashdisk berisi dokumen yang di scan, uang kertas uang receh, atm, dompet, air minum kecil, hand phone, kamera digital+baterai, alamat dan no telepon penting di Singapura dan Malaysia (seperti KBRI-nya dan tempat kita akan menginap nanti).

Adapun dalam tas gendong besar (mmm ga besar-besar amat sih yaa), saya membawa: baju atasan 2, kaos untuk tidur 1, mukena, celana panjang 1, daleman, handuk, peralatan mandi, kain bali (multifungsi bisa dipakai untuk selimut, alas duduk, kerudungan, dll), persediaan uang, print out tiket, fotocopy paspor, npwp, akta, buku bacaan. Nampak sedikit kan? Tapi kenapa pas dipacking berulang kali tampak padat penuh itu tas saya hikss belum nanti pas pulang nya, pasti lebih dari ini (v,v).

Oh ya, si tas tersebut sebisa mungkin jangan pernah jauh dari kita, sebisa mungkin (kalau sedang outdoor) dapat kita pantau. Apalagi tas kecil tersebut, harus dijaga baik-baik ya pemirsaaa. Hahahaha pengalaman saya waktu di Singapura, mandi pun saya bawa-bawa tuh tas kecil ke kamar mandi, takut ilang soalnya hahaha (parno sama hati-hati sih ini?).

*FYI, kalau naruh uang diusahakan jangan di satu tempat yaa, jadi kalau ada kejadian yang tidak diinginkan (misal: hilang), masih ada cadangan lainnya. Nah, kalau saya sih kemarin, nyimpen uang di tas kecil, di tas besar, di saku baju, dan saku celana. Kalo mau lebih safe, pake ATM juga sih gapapa, tapi kalo ga salah pas saya ngambil duit di ATM sono di potong ampe 15ribu gitu deh.

Pertengahan September 2011 pun tiba......
Hari itu hari Jum’at sore, saya baru pulang kerja pukul setengah 6 sore, sedangkan saya harus sudah ada di bandara Husein besok, paling lambat jam 7 pagi. Maka, karena jarak dari rumah saya ke Bandara Husein itu sekitar 2,5 jam, dan alih alih khawatir besok tidak ada elf yang berangkat pukul 3 shubuh, maka saya memutuskan untuk berangkat malam ini juga ke Bandung. Dan nginep di teman saya yang baru saya kenal ketika saya test beasiswa Mien Uno.

Singkat cerita, saya pun berangkatlah malam itu ke Bandung, hmm ibu saya sempat khawatir karena putri bungsunya ini mau melancong sendirian, mana berangkat malam-malam pula. Saya hanya meyakinkan kalau ibu cukup berdo’a saja supaya saya selamat sampai tujuan, dan tidak ada apa-apa selama dalam perjalanan. Akhirnya ibu pun melepaskan saya dengan perasaan galau.

Kemudian, saya pun diantarkan oleh kakak saya yang laki-laki ke pemberhentian angkutan umum alias elf menuju Bandung. Dalam mobil tersebut semuanya bapak-bapak, hanya saya sendiri perempuan, awalnya sih deg-deg an saya juga, tapi sepanjang jalan saya komat-kamit berdo’a sampai tertidur, dan taraaaaa sampai deh di terminal Bandung untuk kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju daerah kost-an teman saya itu.

Eh yaaa, dan ternyata teman saya baru bisa jemput saya sekitar jam9an, akhirnya saya ngadem dulu deh malam-malam di mesjid Unpad DU, sekalian nostalgia ma kampus . Akhirnya sekitar pukul setengah 10an pun teman saya mbak Dindun datanglah menjemput memakai kuda putih, eh salah memakai motor matic maksudnya hehe. Sampai di kostan kita ngobrol-ngobrol dulu, dan leeeppp bobo lah kita.

Shubuh-shubuh sekali saya bangun, mandi, dan beres-beres perlengkapan, sholat shubuh, dan siap-siap mau berangkat. Mbak Dindun pun mengantar sampai ke depan kostan, dan saya pun berangkatlah naik angkot Caringin-Sadang Serang menuju arah Bandara Husein Sastranegara (jiaaaaaa orang lain pake taksi ini mah naik angkot hihihi, bodo amat ahhh), bayarlah Rp 2500,-. Kemudian turun di gerbang depan Husein, saya pun meneruskan memakai ojek ke depan bandara dengan ongkos lima ribu rupiah, hmm sebenarnya kalau mau jalan kaki sih bisa cuma 1 kilo an aja, tapi kan saya lagi ngejar waktu dan gak mau aja gitu nyampe depan bandara ngos-ngosan kayak dikejar-kejar orang .

Saya pun sampailah di depan bandara, dan masuk ke arah departure. Dan sebelum saya menscan tas, air minum yang saya bawa saya buang dulu, ahahaha karena air minum nya 600ml, takut disuruh dibuang ntar juga. Dan akhirnya saya menscan semua barang saya ketika masuk, kemudian mendatangi counter Air Asia sambil menyerahkan print out tiket dan paspor untuk mengambil boarding pass, kemudian menuju meja pembayaran airport tax, dan membayar lah Rp.75.000,-. Hmm lumayan lebih irit setengahnya bila dibanding berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta yang tarifnya Rp.150.000,-. Oh ya, ketika petugas Air Asia melihat paspor saya yang kosong melompong belum ada cap satu pun, dia menanyakan apakah sudah beli tiket untuk pulang kembali ke Indonesia, saya pun bilang sudah, mm karena kalau belum beli tiket pulang, bisa jadi di ignore untuk masuk ke Singapore. Karena disangkanya kita mau bekerja di negeri orang. Hayyahhhhh.

Okeyy karena loket imigrasi buka pukul 07.00, maka sayapun leyeh-leyeh dulu duduk di kursi sambil mengumpulkan nyawa dan melawan kekhawatiran yang terus menerus membayangi. Oh ya, nanti ketika kita membawa boarding pass, kita juga akan dikasih kartu untuk diisi dan dikembalikan ke bagian imigrasi ketika kita lewat nanti. Nah, makanya jangan lupa bawa PULPEN yaaa, masa minjem, berabe doong .

Jam 07.00 pun tiba, dan loket imigrasi di buka, sayapun ikut ngantri, ketika tiba giliran saya, saya menyerahkan paspor, boarding pass, dan kartu yang saya isi tadi. Sambil melihat-lihat paspor dan boarding pass saya, petugas pun bertanya: neng dari Ciamis?|saya: iya (dalam hati halaahhh)| petugas: sudah punya tiket pulang? | saya: sudah pak | petugas: mau berapa hari disana? | saya bilang: 5 hari pak | petugas: masih kuliah apa udah lulus? | saya: udah lulus pak | petugas: nanti pulang lagi kesini ya, jangan bekerja disana | saya: hadeuhhh bapaaa ga atuh.
 Akhirnya petugas itu membubuhkan cap di paspor saya, yang menandakan paspor saya sudah tidak ompong lagi . Melewati loket imigrasi, kemudian melewati tempat scan barang lagi, lalu kemudian saya berjalan ke arah keberangkatan internasional, dan menemukan dua jalan, ke kanan ke arah Malaysia, ke kiri ke arah Singapura.  Dan berbeloklah saya ke arah kiri. Para penumpang di pagi itu masih sedikit, saya pun menunggu di kursi tunggu sambil melihat ke arah kaca dengan pemandangan pesawat-pesawat. Sambil menunggu pengumuman penumpang dipersilahkan naik, saya pun foto-foto dulu, lalu hot spot-an. Dan akhirnya penumpang dipersilahkan naik pesawat deh, sayapun naiklah. Dan untunglah saya kebagian duduk di kursi yang dekat jendela, sehingga bisa melihat pemandangan daratan dari atas.

Sebelum naik pesawat, saya menyempatkan dahulu untuk memfoto pesawat Air Asia tersebut. Ambooyyyy begitu exicited nya saya ketika pertama kali naik tangga pesawat ini, senyum-senyum gak jelas, hahaha agak-agak lebay sihh, tapi emang gitu kok. Saya pun masuk dengan iringan senyum pramugara dan pramugari serta kapten pilot yang ehmm ganteng :D.

Disamping saya ternyata ada anak SMA (cowo) yang hendak pergi ke Singapore (dia pun sendirian), katanya mau nonton konser apaaaa gitu, kagak kedengeran. Wahh dia aja berani masih SMA, saya pun harus lebih berani doongg secara lebih tua gini.

Waktu di pesawat, penumpang pun di kasih kartu lagi (kayaknya kartu imigrasi Singapore). Yaa saya pun ngisi identitas lagi (once again, don’t forget to bring a pen).

Penerbangan dari Bandung ke Singapura itu kurang lebih 2 jam perjalanan yaa. Saya berangkat dari Bandung sekitar 07.30 dan sampai sekitar 10.30. Nah loh, itu mahh 3 jam perjalanan dooonggg. Eitss, jangan salah kira dulu, karena Indonesia dan Singapore itu beda 1 jam, lebih cepet jam Singapore. Its mean, kalo kita nyampe 10.30 waktu Singapore, berarti di Indonesia masih 09.30.

Akhirnya, sampailah saya di Changi Airport. Wohoooooooooo seneng bangettttt tiada terkira, akhirnya saya bisa sampe juga di negara orang. Nah, sekarang waktunya ke bagian imigrasi yang ada di terminal ini. Ckckckck ini Changi Airport gedeeeeeeee beuttttttt ya, sampe saya gak tau musti ke sebelah mana ini imigrasi sih? Hahahaha. Yaaaa dengan modal gak tau malu, saya pun ngikutin arus orang-orang yang tadi pada turun dari Air Asia aja deh. Sayapun ngekorin 3 orang mbak mbak. Nananana hati riang senang horeee udah nyampe negeri orang. Namun, ketiga orang itu tiba-tiba nyamperin saya. Mbak bisa minta tolong dipotoin? Saya: boleh|mereka (setelah pemotretan): mbak mw ke singapur juga?| saya: iya|mereka: mbak sama siapa?|saya: sendiri|mereka: wahh ga takut mbak?|saya: ya gitu deh|mereka: ya udah kita ngikut mbak aja deh, mbak nginep dimana?|saya: di Bugis, lohh? Emang kalian pada mau nginep dimana tadinya?|mereka: ga tau|saya: lohh, tapi saya nanti ketemuan sama teman-teman lain, jadi ga bisa bareng dulu, ya udah gini aja, nanti kalian cari aja penginapan ABC Bacpackers di daerah Bugis, saya nanti nginep disana kok|mereka: oke dehh, mbak emangnya nanti mau kemana aja?|saya: yaa macem-macem, ada itinerarynya kok|mereka: wah coba liat mbak, (lama-lama) mbak itinerarynya kita foto yaa, buat rute kita juga|saya: wahahaha sok aja deh.

Nah loh, niat hati tadi mau mbuntutin kemana mereka pergi, malah saya yang dibuntutin hahaha, padahal sama aja saya juga dak tahu apa-apa. Akhirnya kita pun bareng-bareng menuju kantor imigrasi. Hhh akhirnya ketika paspor saya udah diliat-liat dan cap cap cap, yang berarti saya di approve untuk masuk Singapore. Yeeeeyyyy yipiiiiii bisa masuk Singapura. Akhirnya saya dan para mbak2 tersebut berpisahlah di depan imigrasi, mereka saya kasih solusi untuk naik MRT di terminal 2 ehh apa 3 yaa, lupa. Dan saya berjalan ga tahu kemana, yang penting nyari Singapore Visitors Centre, karena saya janjian sama books writer Claudia Kaunang disana.

*FYI, usahakan kalo bepergian itu bikin itinerary yaaa temans, sayang sekali kalau waktu kita terbuang cuma-cuma hanya untuk nyari tempat buat nginep, mau jalan-jalan kemana aja,  naik transportasi apa aja, dsb. Yaaa walaupun di lapangan antara itinerary dan prakteknya sedikit berbeda karena suatu dan lain hal, at least kita udah punya pegangan gitu 

Wedehhh, daripada nyasar, sayapun nanya petugas where’s the SVC? Mereka pun menunjukkanya, dan akhirnya ketemu jugaa dehh sama mbak CK, dan book readers yang lain, dan kita pun kenalan lah sama mereka.

Oh ya, untuk yang belum punya informasi tentang Singapore, di Changi banyak bangettt, mau itu jadwal MRT, paket tour, map Singapore, ah apapun pokonya tentang Singapore bisa didapat di sana, lengkap dan gratis tentunya.

Sambil nunggu teman2 lain yang belum pada dateng, kita saling kenalan dulu, hmm namanya tukang jalan-jalan suka langsung cepet akrab nih, kompak lah kita :D. Kitapun makan dulu roti isi daging yang dibawa mbak mimi, wahahaha kita-kita ternyata pada laper, terbukti langsung habis itu makanan. Eh dan taunya ada temen kita yang belum nyampe ke SVC, kata mbak CK nyasar sampe ke terminal 3. Untungnya 1 jam kemudian ketemu deh.

Oh iya, kalau ada yang mau minum tinggal cari di sekitar terminal 1 ada air minum gratis kok, langsung dari kran-nya, tinggal pencet dan blussss langsung keluar air, tinggal majuin mulut deh ga usah pake gelas segala. Kalau saya sih dimasukin ke botol yang di bawa dari Indonesia, baru minum, dan buat persedian juga, lumayan mahal kalo beli air soalnya, sekitar 2-3 dollar untuk air minum kalo ga salah, apalagi di USS bisa ampe 5 dollar deh (hmm itungan saya masih Indonesia banget, apa-apa dikalikan Rp7000,- hihihi), ada juga sih yang murah di 7eleven (semacam alfamart) sekitar 1 dollar 20 sen, tapi saya ga nemu uy kalo di Changi mah. Jadi, usahakan bawa botol kosong aja yaa, trus diisi deh itu botol, kayak air kulkas kook, dingin gitu.

Dari Changi, berjalanlah kita ke arah luar, naik bis untuk kemudian makan di Restoran Makanan Laut Chai Chee. Kabarnya, restoran ini salah satu restoran seafood terkenal lohhhh di Singapura. Wahhh, saya memang berangkat dari Bandung tadi belum makan apa-apa, walhasil semua yang dihidangkan disana ludesssssss, saya nambah sepiring lagi apa 2 piring gitu hihi, hmmm pokoknya LEZATOS bangettt deh, yang ke Singapura, wajib kesini, kalo enggal nyesel deh (die die must try, orang Singapore bilang). Dan tau-nya yaaa, ketika beberapa hari saya kembali ke Indonesia, ada artis dari Indonesia, Jupe dan artis lainnya yang kabarnya mau ngisi acara di KBRI, makan di tempat itu juga di hari yang sama, tapi beda waktu, wahhh padahal kalau barengan kan seru yaa, bisa minta foto bareng #ups hahaha.

Beres makan, kita numpang sholat di lantai 2 restoran ini, hmm ibu pemilik restoran ini baik sekali ya, mau meminjamkan tempatnya untuk kita sholat. Anyway, waktu dhuhur disana sekitar pukul 1, bukan 12 yaa .

Dari Restoran Makanan Laut Chai Chee, kita pun meneruskan perjalanan lagi,  kemana lagi kalau bukan ke daerah Merlion dan sekitarnya. Oh ya, waktu itu kita selain ditemani mbak CK juga ditemani mbak Nathalie yang ternyata orang Bandung lulusan UNPAR yang kerja di Singapura.

Spot pertama yang dikunjungi bertemakan CULTURE and LANDMARKS. Yaa kita ke bangunan-bangunan bersejarah ataupun modern di Singapura ini, cucok banget lah untuk dijadikan background foto. Kita diajak ke daerah CBD (Central Business District), MRT City Hall dan Raffles Place. Nah, disana ada tempat-tempat yang harus dikunjungi (kalo enggak must must die try yaa ). Tempat itu apalagi kalau bukan Merlion Statue (itu looh patung ikan berkepala singa yang lagi nyemburin air ), Fullerton Hotel (yang dulunya kantor pos, oh yaa pas kita kesini ada yang lagi foto prewedd huaaaoo :P), Esplanade Theatre On The Bay (bangunan yang kayak buah durian, ada cucuk-cucuk nya gituu), Raffless Statue (Raffles Landing Site), Parliament House, The Art House, Victoria Theatre & Concert Hall, Asian Civilisation Museum, ke sekitarannya Marina Bay Sands, Marina Barrage (bendungannya orang Singapura, dan diatas Marina Barrage ini kita bisa ngeliat sekitaran Singapura dari atas), Art Science Museum, ke Universal Studio Singapore (numpang moto di depan globe nya doang, abisaan kalo masuk lumayan mahal), mampir sentosa sedikit, trus ke daerah Chinatown, liat-liat temples, ke Sri Marriamaman Temple, lanjut ke Pagoda Street (disana terdapat night market versi ChinaTown, murah-murah barangnya harus nawar tapi), lanjut  terus ke Clarke Quay (katanya sih happening banget ni tempat, tapi biasa aja kata saya mah hihihi, abisan cuma ada resto-resto dan bar-bar, yang memang dibangun di sepanjang Sungai yang bersih tentunya), lalu ke Kampong Glam dan Little India yang cuma numpang lewat aja abisan malam minggu suka desek-desekan booo (males juga kaan kalo saya sebagai cewek mah, risih gitu deh), abis itu ke hostel di daerah Bugis. Haaa yaaa dan saya ga inget semua tempat yang dikunjungi, hahaha makanya entar2 mah harus bawa rekaman ahhh..Duh pegel juga deh tadi walking tour-nya.

Oh ya, kita nginep di Paradiso, daerah Bugis (dekat MRT Bugis), tepatnya ada di jalan Kubor. Hoooo taukah kamu Kubor itu kata mbak CK berarti kuburan, hahaha pantesan ni daerah depan hostel sepi-sepi aja, ternyata kuburan toh. Hhh. Dan gak jauh dari situ ada Mesjid yang gede, Mesjid Sultan namanya, tadinya saya mau shalat disitu, tapi karena kelelahan akhirnya sholat di hostel aja deh. Oh yaa daerah Bugis itu deket juga sama daerah Arab street yaa.

Yang mau nginep di Paradiso, jangan khawatir jangan bimbang, tempatnya bersih kok, ada wifi nya, dikasih sarapan, ada AC, dikasih bantal, selimut, handuk, loker, dan yang buat doyan belanja tempat ini deket banget sama bugis junction, salah satu tempat belanja yang murah (hmm kalo saya sih cukup liat2 mupeng doang deh, belanja dikit aja lah yaa). Oh yaa biasanya kalau mau nginep di hostel, kita nambahin uang 10 dollar Singapura, sebagai jaminan kali yaaa, ntar juga dibalikin kok, pas kita check out.

*FYI, bagi yang doyan belanja dengan harga miring tapi model terkini, bisa dikatakan Singapura tempatnya. Hmm kalo saya sih belanja seperlunya aja (walaupun gatel pengen belanja , saya harus inget prinsip jangan belanja kelewatan disaat flashpacking/backpackingan, de). Teman-teman bisa dateng ke Mustafa Centre di daerah Little India yang buka 24jam, atau ke daerah Chinatown, Bugis Junction, atau Bugis Area Market (yang ini lebih murah daripada Bugis Junction),

Nah, malam harinya setelah makan malam di sekitar Bugis (apa Arab street ya?), waktunya istirahat, karena besok mau ngukur jalan Singapura lagi. Hiaaa dan saya baru inget belum ngabarin orang rumah, hihihi, pas ngechek sms, ibu saya udah beberapa kali nelpon dan ngesms, salah satu isinya bilang gini “de, meni ga dibales ibu ngesms teh” hihihi adeuhhh ibu saya khawatir anaknya nyasar-nyasar. Karena saya ga punya pulsa (gubrakk kere bangett deh gw), akhirnya saya ngabarin dengan chatingan pake YM deh sama ibu, hihihi untung ada wifi, jadi gretong deh . Ibu pun bilang, besok lagi chatingannya, akhirnya saya pun tiduurrrr, sekamar sama mbak mimi, mbak ririn, gita, dan nani.

Besoknya, setelah sholat shubuh (ingat disana shubuh sekitar jam 6), mandi, lalu saya sarapan ehh saya ketemu sama orang Malaysia yang lagi backpackeran juga ke Singapura. Hahaha padahal besok saya mau ke KL, jadi tanya dulu lah dikit-dikit tempat yang wajib dikunjungi disana. Btw mengenai makanan di Singapura, tenang aja di banyak makanan halal kok, kalau masih ragu ya tanya aja sama pedagangnya, atau liat kalau ada tulisan NO PORK NO LARD itu artinya insa Alloh halal.

Terus, sekitar jam 9, kita jalan kaki ke MRT bugis, mau jalan-jalan ke daerah Orchard. Yapp benar sekali jangan pernah ngaku ke Singapura kalau ga mampir ke Orchard Road ini. Walaupun kamu-kamu ga suka belanja, at least window shopping la yaaa (pasti gatel sih kalo ga beli 1 atau 2 barang sebagai oleh-oleh mah). Huakakakakakak, tema kali ini adalah mall ke mall. Kebanyakan sih saya cuma window shopping doang disini, sama nganterin yang belanja. Bukan karena saya ga doyan belanja, tapi karena tekad saya jalan-jalan adalah untuk melihat dunia,  dan saya gak mau nafsu belanja saya menodai perjalanan ini (hiaaaa sok banget deh gw, bilang aja kere :D). Di daerah Orchard saya cuma belanja sekitar 5 dollar aja di Takashimaya yang lagi diskon gede-gedean hahaha, ngirit booo buat saving budget ke Malaysia besok.

Oh ya, kalo dari MRT Bugis mau ke Orchad itu harus 2 kali ganti MRT. Yang pertama naik yang jalur hijau arah Joo Kon kemudian jangan lupa turun di MRT City Hall, kemudian transfer naik yang jalur merah  arah Jurong East turun di MRT Orchard. Eh, tapi saya berhenti di MRT Dhoby Ghaut deh, habis itu jalan kaki deh sepanjang Orchard Road. Hiaaa intinya asal kamu ga buta peta, insa Alloh kamu susah banget untuk tersesat di Singapura ini, karena detail bangett petunjuk arahnya.

Sepanjang Orchard Road ini, saya melewati Istana Negara-nya Singapura, terus di sebrang jalannya ada Istana Park nya (jadi, Istana sama Park nya kepisah oleh jalan raya), Concorde Shopping Mall, Orchard Central, 313Somerset, Orchard Shopping Centre, Orchard Building, Mandarin Gallery, The Heeren, Ngee Ann City/Takashimaya, Embassy nya New Zealand dan Polandia, The Paragon, Lucky Plaza, Wisma Atria, ION Orchard, H&M, Tangs Depstore, dan lupa lagi apaa yaaa haha abisan sepanjang jalan itu isinya mall semua atau hotel. Oh ya, sepanjang Orchard Road ini rata-rata mall nya nyambung-nyambung gitu dari satu mall ke mall lain, makanya daerah Orchard ini suka dibilang Orchard Road Shopping Belt, ya itu karena saling terhubung dari satu mall ke mall yang lain sehingga ga kepanasan ataupun kehujanan. Dan hebatnya, Negara tetangga ini walapun jarang ditemui tempat sampah di jalan sekitar Orchard tapi ini jalan bersih nya booo, cuma daun aja kali yang berserakan karena jatuh. Oh ya, saya ingetin jangan buang sampah dimana aja yaaa, CCTV mereka dimana-mana looo, kan ga lucu juga kena denda hanya karena buang sampah sembarangan.

Selain window shopping, saya makan siang dulu deh habiss laper banget, saya ga tau mesen apa, yang jelas enak dan halal pokoknya . Oh ya, habis itu kita makan Uncle Ice Cream dulu seharga 1 dollar aja. Kenapa disebut Uncle Ice Cream, yaa karena rata-rata yang jualannya bapak-bapak yang udah tua. Hmm enakloohh ada yang rasa cappuccino, tiramisu, coklat, kalo saya sih pilih yang rasa mint aja, segeeerrr. Oh ya, pilihan ice creamnya ada ice cream yang biasa yang dimasukin ke cup, sama ice cream yang dipotong gede terus dimasukin ke roti gitu. Saya sih nyobain yang dipotong.

Ngomong-ngomong mengenai orang yang udah tua, hmm saya suka miris ngeliatnya pas ke Singapore itu. Masa yaa, udah nenek-nenek masih kerja di foodcourt nya mall-mall itu, jadi yang officegirl nya pula alias tukang beres-beresnya, iya kalo pengunjungnya sedikit,m lahh di Singapore mana pernah mall pengunjungnya sedikit. Lain waktu saya nemuin nenek-nenek jadi cleaning service di changi air port, hmm saya suka mikir sendiri, ini kemana anak-anaknya yaaa, secara Singapore itu negara maju, masa iyaa anak-anaknya ga bisa nampung ibu nya di rumahnya, hmm apa mereka ga punya anak juga yaa. Hmmm entahlah, yang jelas saya bersyukur tinggal di Indonesia, karena makan ga makan harus kumpul, makan ga makan ada yang ngurusin apalagi kalau udah tua.

Balik lagi ke perjalanan ini, setelah beli uncle ice cream, kita menuju MRT Orchard, untuk kembali ke Bugis, karena trip ini sebentar lagi bubar, yang lain udah pada mau pulang ke Jakarta, Palembang, Banjarmasin, tapi saya dan 4 teman saya masih nginep satu hari lagi di Singapore, kalau teman saya yang lain pada mau ke Universal Studio Singapore dan Singapore Flyer dulu, kalo saya mau melanjutin perjalanan saya ke KL esok harinya.

*FYI, untuk naik MRT ini, kesemuanya harus beli lewat mesin tiket, atau disana dinamakan GTM (General Ticketing Mechine). Jadi, ketika kita tiba di shelter MRT Orchard, misalnya, sebelum naik kita beli tiket dulu di GTM ini, caranya: 1. Pencet dulu MRT tujuan kita (GTM ini touchpad yaa system nya), 2. Lalu pilih Buy Standar Ticket, 3. Nanti disana muncul harga yang harus kita bayar, 4. Misalkan kita harus bayar 2 dollar 5 sen, tapi kita ga punya receh 5 sen nya, tinggal masukan aja uang 3 dollar atau lebih dari itu, asal jangan lebih dari 5 dollar (apa 10 dollar yaa ?), 5. Tunggu tiket keluar dari mesin, dan tunggu uang kembalian dari mesin. Beres dehh, tinggal lewatin pagar yang menghalangi dengan menempelkan tiket yang tadi kita beli ke mesin yang dipagar tadi, hehehe. Gampangkan, ohh iya, kalau tiket kita ga bisa ke baca pas kita mau ngelewatin pagar itu, tinggal ngehubungin petugas yang sedang jaga di loket yang letaknya ga jauh dari sana. Bereesss deh, dan ga usah panic. Nah, habis itu kita naik MRT tujuan kita deh, jangan salah naik dan turun yaa, pokoknya perhatikan lampu yang berkedip-kedip diatas MRT itu yang menunjukkan kita sedang berada di MRT mana atau next destination kita mau ke MRT mana. Setelah kita sampai di MRT tujuan kita, jangan lupa kita kembalikan tiket yang tadi kita beli itu untuk mendapatkan uang deposit sebanyak 1 dollar yang tadi kita bayar ketika beli tiket, jadi misalkan tadi kan kita bayar 2 dollar 5 sen, nah, sesungguhnya harga tiket itu adalah 1 dollar 5 sen, karena yang 1 dollar nya masih milik kita, jika kita mengembalikan tiket itu. Caranya sama kaya pas beli tiket, hanya saja pas tombolnya pilih refund ticket (kalo ga salah) hehe, nanti keluar uang 1 dollar deh.

Akhirnya, sampailah kita di MRT Bugis, teman yang lain karena pesawatnya pukul setengah 7, jadi sore itu langsung berkemas untuk segera ke Changi, sedangkan saya dan 4 teman lain, nyampe penginapan, langsung ngukur jalan lagi ke Bugis Area, apalagi kalo bukan buat belanja oleh-oleh yang murah hahahaha. Yaaa kalo saya cukup dengan beli gantungan kunci, kaos, dan coklat aja deh :D yang penting sih fotonya, seperti kaka saya bilang, no photos ur trip is HOAX hahahaha, ogah la yaaa. Oh ya, malamnya, teman sekamar saya malah pergi lagi mau naik Singapore Flyer, saya sih ga ikut, selain udah malam juga untuk saving money aja untuk terbang besok (secara lumayan mahal juga ke Singapor Flyer). Hmmm walhasil saya tidur deh. Udah dulu yaaaa cerita Singapore sampai disini, cerita ke KL saya akan tulis besok aja deh, ini udah kepanjangan banget ceritanya :). Yang jelas, perjalanan saya berikutnya akan lebih excited karena besok jalan sendiri. Ada apa disana? Ditunggu aja yaaa ceritanya :). Terimakasih udah sempetin baca tulisan saya :)
















Kamis, 24 November 2011

intermezo: tragedi baso tahu

Suatu siang:

saya: mang, meser baso tahu (mang beli baso tahu)

emang tukang baso tahu (etbt): mangga neng, bade naon wae meser na? (silahkan neng, mau pake apa aja belinya?)

saya: mmm asal tong ngangge rapia w mang *nyaring dan pede pisan ngomongnya* (mmm asal jangan pakai rapia aja mang)

etbt: *mikir sambil mesem2*

tukang jualan mie ayam yang lagi duduk di belakang nimpalin: neng, maenya baso tahu ditalian? (neng, masa baso tahu diiket?)

saya: eh, entong angge paria mang maksudna hehehe *baru ngeh+gendok* (eh, jangan pake pare mang maksudnya hehehe)

etbt: hihihi iya neng

saya: sabaraha mang? (berapa mang?)

etbt: 5000 neng

saya: ieu mang acisna *ngaciirrr malu*]]

*heloooww kalo makanya kalo ngomong itu ga pake toa yaa, kalo rapia itu=tali yang terbuat dari plastik, kalo paria (pare) itu itu yaa sayuran yang pahit itu lohhh...

                                                          paria (pare)

                  tali rapia
 








                                                         



#semua gambarnya ngunduh dari mang google.com

Kamis, 03 November 2011

Mengenal Pancasila


Tahukah kamu, bahwa PANCASILA merupakan SUMBER dari segala sumber hukum di negara Indonesia ini.  Jadi, jika para pembuat kebijakan akan membuat peraturan, kebijakan, keputusan, atau apapun namanya HARUS-lah menjadikan PANCASILA sebagai acuannya.
PANCASILA memiliki arti lima sila. Tentu saja ada lima sila di dalamnya yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yang sering kita bacakan atau dengarkan ketika kita melakukan upacara bendera.

Keberadaan PANCASILA,  tidak serta merta ada dalam proses yang kilat, namun ada proses yang panjang dan bersejarah di dalam perumusannya dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Tahukah kamu, siapa saja yang merumuskan PANCASILA ini? Mereka adalah:

Mr. Muh Yamin
                        













   Soepomo
                                              Soekarno
















Namun, dari sidang BPUPKI tersebut belum tercapai kata mufakat mengenai dasar negara tersebut. Maka untuk menindaklanjutinya dibentuklah Panitia Sembilan yang bertugas untuk  merumuskan dan membahas gagasan dasar negara yang diajukan oleh tokoh tersebut.  Akhirnya, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan mengadakan pertemuan yang menghasilkan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Nah, dalam Piagam Jakarta tersebut terdapat rumusan dasar negara yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan PANCASILA. Hmm, jadi apakah kalian tahu apa saja isi dari PANCASILA beserta LAMBANG nya??




Sumber bacaan:

Koding PKn Ganesha Operation, 2011

Gambar tokoh: www.google.com/gambar


Kamis, 11 Agustus 2011

Bu, Ibu laki-laki ya?

Bulan-bulan kemarin teman-teman pasti sudah pernah dengar cerita tentang nikah sesama jenis antara Umar dan Icha di Bekasi. Umar yang merupakan seorang laki-laki tulen dan normal, merasa kecolongan karena Icha, istri yang telah dinikahinya selama 6 bulan adalah seorang laki-laki. Ya, Icha adalah seorang laki-laki yang mencintai Umar. Haduh. Gubrag.

Lain lagi, di bulan berikutnya, ketika saya menonton berita, ada pasangan (perempuan-perempuan) yang akan menikah juga. Untung perempuan (yang berdandan ala laki-laki nya) segera ketahuan aslinya. Jadi keburu dibatalkan pesta pernikahannya, padahal udah dipasang tenda biru tuh di depan rumah mempelai perempuannya. Ckckck duniaaa duniaaa.

Nah, mungkin terinspirasi dari cerita diatas, murid privat saya yang masih amat sangat bocah, tiba-tiba ketika sedang ngobrol-ngobrol berkomentar gini sama saya:
Z: Bu, ibu laki-laki yang menyamar jadi perempuan ya?
S: Loh, ya bukan lah, perempuan tulen Z, gadis sampul pula
Z: Masa sih bu, itu kaki ibu ada bulu nya?
S: Hahaha. haduhhh ari kamu Z. Nah, sekarang ganti ibu yang nanya. Kamu perempuan yang menyamar jadi laki-laki ya?
Z: Ya bukan atuh buuu, saya laki-laki dong.
S: Wah, masa sih? itu kaki kamu gak ada bulu nya Z (nah loh kena balik deh ). Jadi Z, yang kakinya ada bulu itu bukan hanya laki-laki aja, perempuan juga bisa kok. Begitupun sebaliknya. hehehe.Gimana hormonnya Z (kaliii padahal yang ini saya sotoy).

Udah ah.

Selasa, 02 Agustus 2011

"Sale" Kue Lebaran (100rb dapet 6 toples)

Salam temans dimanapun kalian berada

Di bulan rhamadhan ini saya mau jualan kue kering ni..

Harganya murah aja Rp. 100.000,- dapet 6 toples (belum termasuk ongkir yaa saya ada di Subang, Jawa Barat )

Kalau yang mau pesen bisa hubungi saya lewat comment MP ini atau bisa juga lewat hp.
No nya: 0899-6986-713.

Oh yaa, bagi yang jauh, pembayarannya bisa lewat ATM, kalau masih disekitaran Subang, free ongkir loh. Paket dikirim via JNE aja yaa biar rada cepet

Di tunggu loh sist n bro orderannya. Makasihh sudah menyempatkan membaca postingan ini Ayoooo order orderr...


Warm Regard,
Sri Ratna
0899-6986-713


Minggu, 10 Juli 2011

#CSIF 2011, Bandung


Baru-baru ini saya ikut gabung di komunitas nya backpacker, namanya Couch Surfing Indonesia... Nah, akhir bulan juni sampai 3 juli 2011 kemarin CS Indonesia ngadain event yang dinamai CSIF 2011 yang diadakan di Jakarta dan Bandung. Berhubung tempat tinggal saya dekat dengan Bandung, jadi saya hanya ikutan event di Bandung aja, dan itu pun saya tidak ikut semuanya, hanya ikut 3 event aja hehehe..

Sebenarnya saya belum begitu mengenal secara mendalam mengenai CS Indonesia, masih newbie soalnya, makanya saya ikutan gathering akbarnya ini biar bisa kenal hehehehe...

Nah, sekarang saya akan bercerita tentang event CSIF 2011 yang ada di Bandung. Acara di Bandung di mulai dari hari Rabu 29 Juni dengan event nya Geocaching kalo ga salah, ya bener hehehe, nah tapi yang Geocaching ini saya ga ikutan. Kata teman-teman baru saya  yang ikutan event ini seruuu banget dah, berpetualang ngiterin seluk beluk Bandung gitu katanya

Nah besoknya, hari kamis dan Jum'at 30 Juni-1 Juli, saya baru ikutan acara CSIF nya.Yang saya ikuti adalah event:
1. Batik Tour
2. Angklung Street Performance
3. Bandung Heritage Walk

Untuk acara Batik Tour dan Angklung Street Performance diadakan dalam satu hari yaitu hari Kamis tanggal 30 Juni. Untuk Bandung Heritage Walk diadakan keesokan harinya, Jum'at tanggal 1 Juli.

Acara Batik Tour dimulai jam 10 pagi, dengan meeting point di McD Simpang Dago. Nah, berhubung dari rumah saya ke Simpang Dago membutuhkan waktu sekitar 2 jam (lebih mungkin), maka saya berangkat dari rumah sekitar jam setengah 8 pagi (harus naik bis dulu ceritanya).

Nah, kebetulan bulan Juni itu adalah hari-hari libur anak sekolah, maka otomatis bis bis menuju Bandung naudzubilah penuhnya rek hehehe. Jadi, mau gak mau saya tepaksa berdiri selama 2 jam perjalanan (ingat 2 jam boooooooo gempor dah aye). Mana ga makan lagi dari rumah, tambah tambah lesu deehhhh. Namun, dengan semangat 45 ingin ikutan acara CSIF ini, saya rela deh berdiri 2 jam di bis juga hehe...

Singkat kata sampailah saya di McD Simpang Dago itu. Disana sudah ada beberapa orang peserta Tour Batik. Ada Yasmin, Isni, Jiro, Reza, Idfi, Tina, Hari, dan PJ acaranya yaitu Bagus. Sebelumnya kita belum saling kenal, akhirnya kenal dehhhh hahaha..Oh iya, kalau Isni temen saya, jadi udah kenal dari dulu.

Setelah menunggu beberapa saat, berangkatlah kita nebeng mobilnya Hariyadi menuju tempat pembuatan batik di daerah Cigadung Timur, namanya Batik Hasan. Nah, disana ternyata sudah ada teman lain lagi ada teh Myke dan Pak Sudarmanto (NGI), Habib, Erwin, Ojak, trusss nambah Ami (ngacung yang belum kesebut).

Intinya kita disana diperkenalkan oleh Bu Yani (cantik lohhhh ) bagaimana proses pembuatan batik, apa bahan-bahannya, jenis nya apa aja dsb. Pokoknya kita dapet ilmu dehh yaaa. Ya ampunn tau tidaks kalau ada batik yang warna warni dalam satu kain, nah itu harganya dijamin pasti mahalllll, karena harus berkali-kali dilakukan proses pencelupan. Ada donggg, hiasan dinding kain berukuran sekitar 2 x 1 meter dihargai 1,5 juta. wawwwwwwww mahal sekalii tapi emang beneran kerenn banget deh itu kain hehe. Karena saya lagi dalam proses penghematan, maka untuk kenang-kenangan saya hanya beli syal batik aja deh, harganya terjangkau cuma 25 ribu ajah, dapet goody bag pula setiap kali belanja
                                                                                                                       (batik tulis)
                                  (batik cap)
Nah, di akhir cerita Bu Yani memberikan pertanyaan kuis tentang bagaimana proses pembuatan batik, dan Erwin dengan tangkasnya menjawab pertanyaan tersebut, lalu dapet hadiah deh Erwin dari National Geographic.

Dan Jiro, mahasiswa dari Japan, yang sudah 6 bulan tinggal di Indonesia, memberikan testimoni yang positif (pake bahasa Indonesia lohh doski ngomongnya) kepada Hasan Batik tentang acara ini.

Nah, acara pun diakhiri dengan foto-foto di depan Galeri Hasan Batik...

Setelah selesai foto-foto, kami pun diajak Bagus ke rumahnya, masih di daerah Cigadung Timur. Saya dan teman-teman yang lain nangkring dulu di warungnya Bagus. Namun, karena teman saya Isni harus ke kampus dulu, maka saya dan Isni pun pamitan dulu lah untuk ke kampus Isni dulu. Kemudian ngangkotlah kita Cigadung ke terminal Dago, dilanjut dari Dago ke DU dan jalan Ganesha.

                                                               ********                                                             

Setelah beres urusan sekitar pukul 5 sore (padahal acara dimulai jam 5 sore loh), kita pun bergegas kembali naik angkot menuju daerah Braga, karena kita akan ke AWI (Angklung Web Institute) yang menjadi bagian dari acara CSI, Angklung Street Performance di daerah Braga City Walk. Nah, karena kita selama di angkot ngobrol aja, jadi aja kebablasan turunnya, untung ga jauh-jauh amat, tapi gempoorr kalo jalan mah..

Eh taunya, pas kita nyampe AWI, acara nya belum dimulai, padahal anak-anak AWI yang mau perform udah pada siap dan ngumpul, hihihi ngaret.. Jam 6 sore acara belum juga mulai, akhirnya saya dan Isni maghrib dulu di lantai bawah Braga City Walk. Beres sholat, acara belum juga dimulai, kira-kira setengah 7 baru acara dimulai. Ya ampuuuuunnnnnnnnn keren banget perform anak-anak AWI, mau lagu daerah, lagu barat dijabanin dehh. Oh iya, acara ini dipandu sama kang Idfi dan akang dari AWI (saya lupa namanya hehehe).. Dan di akhir acara seperti biasa selalu ada kuis untuk mendapat hadiah dari AWI. Hadiahnya kali ini adalah CD instrument dari AWI yang katanya CD ini limited edition, asikkkk lumayan saya dapet satu setelah menjawab pertanyaan "Dari manakah alat musik Angklung?" yang dilontarkan oleh kang Idfi.


              (AWI Performance)
Beres perform dari anggota AWI, kita semua yang hadir diajari oleh instrukturnya maen angklung, nah ini kali ke dua saya belajar angklung deh. Seru banget lah pokoknya hari itu. Beres acara AWI performance seperti biasa kita foto-foto dulu, terus pulang deh jalan kaki dulu ke daerah BIP dari Braga (gempor lagiiiiiiii karena ga ada angkot langsung ke Dago). Malam itu saya, Isni, dan Kuti lewat jalan Braga (daerah Landmark), dan ga ada kejadian apa-apa malam itu ketika kita lewat. Sampai keesokan paginya saya mendapati banyak darah ketika lewat sini, saya bergidik dibuatnya, mau tau darah apa itu? ikuti terus tulisan saya yaaaaa hehehe..

                                                                    ********

Nah, esok paginya saya kembali lagi ke daerah Braga ini untuk ikutan event "Bandung Heritage Walk" (lagi-lagi saya harus jalan kaki menuju meeting point di Balai Kota karena kebablasan turun dari angkot ). 

Saya berjalan kaki di trotoar jalan Braga, namun setelah beberapa meter, tepatnya di depan Landmark, jalan saya terhalang oleh police line berwarna kuning yang dibentangkan di atas trotoar depan Landmark, dan terus memanjang ke hampir seperempat badan jalan raya Braga. Namun tali yang dibentang ke jalan raya Braga ini memakai tali putih, dan entah kenapa waktu itu saya tidak berpikiran bahwa tali putih ini adalah police line juga (karena police line kan kuning yaaa? heee ngeles). Saya pikir pasti ada perampokan di dalam Landmark itu. Maka dengan sangat terpaksa saya berjalan ke arah luar trotoar, dan karena jalan aspal Braga waktu itu sedang penuh oleh mobil-mobil, maka saya dengan sangat terpaksa kembali berdiam dulu, untuk menunggu mobil-mobil berkurang dijalanan. Namun, teman saya Isni yang berjalan di belakang saya bilang begini, "de, masuk dan lewat aja ke garis putih itu ga pa pa da". Saya pun dengan santainya masuk ke garis putih itu untuk lewat. Beberapa detik kemudian, tukang parkir daerah Bank Mandiri Braga itu ngejerowok, "Neng itu di bawah darah". Saya pun refleks melongok ke bawah kaki saya, dan tak lama kemudian saya pun mandi, hahaha ya enggak lah dan tak lama kemudian saya pun ngejerit sejadi-jadinya, karena saya nginjek darah, banyak pula, tapi tak sebanyak darah di police line warna kuning yang ternyata sekarang tampak jelas ada bekas orang meninggal, terus kayaknya mayit nya diseret ke badan jalan yang tadi saya injak deh, duh ngerinya kalau inget (FYI, tadi pas saya jalan di trotoar ga keliatan ada banyak darah karena ketutup tihang yang gede). Dan awwwwwwww saya pun ngejerit dengan dahsyatnya. Tukang parkir yang lainnya pun pada bengong dan heran, mungkin mereka berpikir ini anak kenapa berani sekali nginjek darah orang, udah di kasih police line padahal (tapi kan police line nya warna putih yeee). Lalu langsung saya pun menggosok-gosok sepatu saya ke tanah dan rumput yang ada dekat situ, tukang parkir malah ketawa ngeledekin, huuuuuu padahal kan deg-deg an saya hiiiiiii.

Singkat kata, saya dan Isni pun sampai lah di Balaikota, mencari sekumpulan anak-anak CS yang pasti memakai baju warna kuning, dan nah itu mereka, maka berjalanlah kita kesana dan ikut bergabung. Wah saya dan Isni telat datang nih, untung anak-anak CS belum pada berangkat. Waktu saya dan Isni masuk rombongan, datanglah Gea membagikan NU Green Tea masing-masing satu untuk kami. Alhamdulillahhhhhhhhh CS dan NU Green Tea tau aja kalau saya sedang haus ditambah barusan habis ngejerit karena shocked habis nginjek darah orang yang dibunuh, hiiiiiiiii.

Sebelum berangkat menuju spot-spot heritage di Bandung, seperti biasa kami anak-anak CS di foto dulu di Balai Kota, tepatnya di depan patung Badak Putih, ikonnya Balai Kota. Nah, dari Balai Kota anak-anak CSI berjalan meulai perjalanan ke arah Gereja Kathedral Santo Petrus di Jalan Merdeka, tadinya kita-kita mau masuk kesini, karena mau liat desain interior di dalamnya. Namun kita ga diijinin masuk, jadi cukup lah dengan melihat arsitektur luarnya.

Setelah itu, kita berjalan lagi ke arah Gereja Bethel, yang kata Yogi merupakan Gereja Protestan tertua di daerah Bandung ini.

Lalu perjalanan dilanjutkan ke arah gedung Indonesia Menggugat, tidak jauh dari Gereja Bethel. Ingat Indonesia Menggugat, pasti ingat Soekarno yang waktu itu membacakan pleidoinya.

Dari gedung Indonesia Menggugat kita menuju ke arah jalan Viaduct. Disana kita menuju Monumen Tentara Pelajar dan Laskar Pejuang Wanita, yang letaknya tidak jauh dari rel kereta api di jalan Viaduct.

                                                                              (ki-ka: irfan, NU Green Tea, Saya, Isni, Hari)
Dari jalan Viaduct kita menuju jalan Braga. Jalan Braga ini, bahan jalannya ga pake aspal looo, tapi pake ubin, coba cek sendiri kalau ga percaya. Pokoknya jalan Braga ini jalan bersejarah banget deh, masih keliatan kok bangunan-bangunan khas zaman dulunya. Nah, karena kita agak-agak lapar, maka di jalan Braga ini kita mampir dulu ke toko Sumber Hidangan. Wedehhhhh tokonya khas zaman dulu banget, cobain deh kesana kalau mau tau. Disana itu merupakan toko kue dan toko ice cream. Saya dan teman-teman CSI pun memesan kue dan es krim tersebut, mmmmm enyaakkkk harga nya pun ga terlalu mahal kok. Setelah makan kue dan ice cream, saya minum NU Green tea lagi deh, biar ga enek. Trus foto dulu dehhh barengan teman-teman dan NU Green Tea.
         

                         (Gedung Merdeka)
Nah, dari toko Sumber Hidangan kita menuju arah jalan Asia Afrika. Pasti tau dong disini ada Gedung yang paling monumental, yap benar sekali disini ada Gedung Merdeka, dimana dahulu di tahun 1955 di gedung ini berkumpul beberapa utusan penting dari 29 negara di Asia Afrika untuk mengikuti Konferensi Asia Afrika dari tanggal 18-24 April 1955. Dan kemudian dari KAA 1955 menghasilkan Dasasila Bandung yang terdiri dari 10 poin yang isinya merupakan "pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia". Oh iya, tadinya kita mau masuk Museum nya, tapi belum boleh karena sudah jam 11 siang, sudah waktunya istirahat, karena hari itu hari adalah hari Jum'at. Buka lagi jam 2 siang. Ya weesss kita balik lagi jalan-jalan. Lalu kita menuju Hotel Savoy Homann, terus melewati gedung-gedung tua yang ada di sekitar jalan Asia Afrika, dan transit dulu di Mesjid Agung karena anak-anak cowok pada mau sholat jum'at dulu, dan kita yang cewek-cewk makan dulu hihihi.

Nah, tapi sekitar jam 1 siang, lagi-lagi dengan sangat menyesal saya dan Isni tidak bisa ikutan acara Bandung Heritage Walk ini sampai tuntas karena ada keperluan dulu. Akhirnya sampai segini nih petualangan saya ikutan CSIF 2011 kemarin. Mudah-mudahan tahun depan ada lagi, dan saya bisa ikutan lagi . Love love #CSIF 2011, Berani Berbagi.
                                                                     (#CSIF 2011)

Kamis, 26 Mei 2011

Capruk For The Soul #1 | | Nulisbuku.com

http://www.nulisbuku.com/books/view/capruk-for-the-soul-1
Ehm coba dibaca2 dulu kali aja tertarik #promosi hehehehe

Kumpulan kesaksian selama ‘nyantri’ di sebuah pondok pesantren pinggiran kota Garut; Darul Arqam Muhammadiyah. Simak kisah kocak, konyol, termehek-mehek, inspiratif, penuh haru dan sebagainya, dan seterusnya, dan selanjutnya...yang ditulis oleh mereka yang kini berprofesi sebagai: pejabat negara, politisi, kyai, dosen, ustaz dan ustazah, guru, aktifis, pengusaha, ibu rumah tangga, mahasiswa dan sebagainya, dan seterusnya, dan selanjutnya.

http://www.nulisbuku.com/application/assets/img/books/coverdepan_thumb.jpg

Rabu, 18 Mei 2011

QUIZ - Visit Indonesia - Official Website for Indonesia Tourism and Travel Information

http://www.indonesia.travel/quiz/index.php?fuid=1063614125
Siapa yang pengen ke Pulau Komodo GRATIS TIS TIS?????
Semuanya ditanggung dari mulai akomodasi, penginapan, dan tiket PP..
Kalo pada mau, ya ikutan kuis dari indonesia travel aja..klik link nya diatas..
Semoga menanggggggggg :D :D

Selasa, 17 Mei 2011

Fotokita

I'm so supprised because I'm the one of the winner in Fotokita..

Hehehehe,,akhirnya nama saya bisa nampang juga dijajaran pemenangnya,,

Marilah kita tengok cuplikan di Blog Fotokita,,untuk mengingatkan saya bahwa saya pernah menang hehehe *ya gapapalh narsis dikit la yaaaaa...

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pemenang #FKuis edisi 2

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

tengkyu mas Purwo Subagiyo dan Fotokita...

mari mari yang belum ikutan kuis nya masih ada lagi kok :)

Kamis, 28 April 2011

Backpacking Dadakan : Anyer

Backpacking Dadakan: Anyer

Di minggu ketiga bulan Maret 2011, terdapat 3 hari libur berturut-turut Jum’at-Sabtu-dan Minggu. Saya berpikir untuk tidak berada di rumah di hari tersebut dan kebetulan saya pun sedang ingin menumpahkan kekecewaan, kesedihan, ataupun kecarutmarutan (T.T’) yang sedang saya alami, maka backpacking-an adalah salah satu upaya penyaluran kekecewaan saya hehe. Namun saya tidak tahu mau pergi kemana, yang jelas saya harus menemui sahabat saya dulu yang kini tengah hijrah di Jakarta, jadi terserah lah mau kemana yang penting pergi.

Awalnya saya tidak boleh pergi oleh ibu saya ke Jakarta, karena pemerintah telah mengumumkan Siaga 1 untuk daerah Jakarta dari Jum’at-Minggu, gara-gara sehari sebelum hari Paskah, ditemukan bom di pipa gas di dekat gereja Katedral di daerah Tangerang, duuuhhhh masa sih ga jadi backpacking-an gara-gara pemerintah ngumumin berita itu, lagian rumah kostan sahabat saya kan di Jakarta Timur, jauhhh kaliii. Saya juga kan gak enak sama sahabat saya itu, masa dia udah batalin janjinya yang lain, dan saya dengan semena-mena bilang “gak jadi” huuu gak seru deh. Lalu saya pun bujuk rayu ibu saya sebisa mungkin, mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah sebanyak-banyak nya, sampai pijat-pijat kaki nya dikit hihihi. Saya gak mau jadi anak durhaka lah, yang pergi tanpa direstui orang tua, apalagi ibu, soalnya jadi suka tidak tenang kalau sedang di jalan. Hmm, and gotchaaa saya pun dapat restu Ibu, dengan syarat minggu pagi harus sudah pulang, saya bilang: SIAAPPPPPP :D

Jum’at pagi sekitar jam 9.30 WIB, saya pun berangkatlah menuju ibu kota. Menunggu bis Warga Baru di mulut gang rumah. Tak lama berselang, datanglah Warga Baru AC-Ekonomi itu menaikkan aku yang lucu ini haaa garing. Dan membayar ongkoslah saya seharga 20ribu rupiah. Diatas bis menuju ke Jakarta saya pun banyak merenung, merenungi hidup dan merenungi backpackingan (halah halaahh). Dan sempat terlintas saya ingin ke tempat-tempat yang di deket Jakarta aj, entah itu pulau Tidung, Ancol, Dufan, Anyer, Bonbin Ragunan, jelajah kota tua di Jakarta, jelajah kuliner, atau apapun yang penting saya harus meregangkan urat-urat yang dirasa mulai mengeras ini.

Sampai juga saya di Jakarta, dan langsung menuju kostan sahabat saya. Sesampainya di kostan kita pun berbincang-bincang hendak pergi kemana, hmm saya langsung mengusulkan untuk pergi ke Anyer saja, dan dia pun menyetujui. Sorenya sambil menunggu teman saya satu lagi (yang ujungnya dia tidak datang sore itu :D ), kita berencana mau jalan-jalan dulu di sekitaran Jakarta, lahh namun cuaca nampak tidak bersahabat ketika kita akan pergi. Sore itu kita cuma pergi ke al**mart untuk perbekalan besok, dan ke kampung rambutan (tadinya mau naik busway dari sini untuk kemudian jalan-jalan around Jakarta). Lah tapi saya liat sahabat saya itu udah agak-agak kurang enak badan, jadilah kita cuma numpang sholat maghrib aja di mesjid kampung rambutan dan kemudian pulang lagi ke kostan hihihi, dari pada sahabat saya besok tepar dan gak jadi berangkat, kan ga seruuu hihihi.

Besoknya, kita bangun pagi, dan langsung mandi sendiri-sendiri (yaiyalah). Jam 6 pagi harusnya kita udah nyampe kampung rambutan, namun namanya cewek banyak ini itu jadi ada telatan sedikit hihihi, kasian Uci (teman saya satu lagi) yang sudah nunggu dari tadi di halte, mungkin dia sudah berakar hihihi, maafya ci. Lalu kita pun berangkat menuju terminal kampung rambutan, dan bertemu Uci, lengkaplah sudah team backpacking dadakan, Saya, Meli, dan Uci. Selidik punya selidik, Uci ternyata ga bilang sama ortu nya mau ke Anyer, takut ga diijinan katanya, ya salammm mudah-mudahan lancar-lancar aja selama perjalanan :D .

Berjalanlah kita ke arah bis yang berderet-deret yang hendak keluar terminal itu, sambil melihat-lihat tulisan di atas bis yang akan mengantarkan kita menuju Anyer. Dan meli pun menunjuk ke bis Pri** J**a jurusan Jakarta(Kampung Rambutan)-Merak yang sedang berjalan pelan-pelan kearah luar terminal, lalu segeralah saya bertanya pada kondektur,apakah bis ini lewat Cilegon? Dan pak kondektur menjawab iya, sudah ditungguin dari kemarin neng, hahaha ada ada aja ni kelakarnya :D. lalu naiklah kita ke bis tersebut. Kemudian membayar ongkos Rp.17.000/orang. Melajulah bis itu, mengantarkan para penumpangnya. Sepanjang jalan kita ngobrol, ngemil, tidur, liat-liat jalan, sms-an, browsingan, macem-macem lah pokoknya buat killing the time at bus hihihi. Berangkat jam setengah 7 pagi dari terminal, dan kita baru nyampe di Cilegon sekitar pukul 10 lewat. Dari pertigaan Cilegon itu, kita langsung naik angkot PCI warna ungu ke arah Masjid Agung Cilegon, ongkosnya Cuma Rp.3000/orang aja. Nah, karena kita mau ke kamar mandi, maka kita nebeng dulu ke kamar mandi Masjid Agung Cilegon, wooww masjidnya kayaknya baru di renovasi deh, habisan bagus banget ni Mesjid. Setelah beres urusan belakang, kita urus urusan depan yaitu urusan foto memoto dan urusan makan yang mengenyangkan. Sebelum makan, kita foto-foto dulu di Mesjid Agung Cilegon yang punya menara yang tinggi. Lalu kita makan batagor Bandung (tetep ya walaupun ke Cilegon, makanannya nyari yang khas sendiri aja, padahal ada loh makanan yang namanya Rebeg, semacam nasi uduk lagi katanya, tapi berkuah).

Beres makan, kita mampir ke In**mart dulu buat belanja minuman dan makanan yang mulai menipis, takut disana mahal soalnya hahaha. Beres belanja, sekitar pukul 11an kita lalu naik angkot lagi dari depan Masjid Agung Binong menuju Anyer yang warnanya silver, inget, nanya dulu ya sama supirnya mau ke Anyer atau tidak, soalnya waktu kemarin saya dan teman saya langsung naik aja, ternyata tidak lewat Anyer, hihihi sotoyy untung ditanya dulu sama pak supirnya. Oh iya, ongkosnya Rp.6000,- yaaa.

Sepanjang perjalanan menuju Anyer, yang diliat kanan kiri adalah pabrik pabrik krakatau steel, pabriknya besar-besar, udara yang berdebu semua (yakin deh bikin rumah disini pasti kenapa debu aja cape bersihin), jalannya yang (lumayan) jelek, para pekerja yang berbondong-bondong keluar di jam istirahat, truk-truk besar yang keluar masuk pabrik, pemukiman penduduk dll. Hmm jauh amat deh buat nyampe kesana, mana kita diturunin di pasar Anyer, belom nyampe lokasi, dengan ngkos Rp.5000/orang, harusnya Rp.6000/orang itu harus sudah sampai di lokasi. Walhasil, kita naik angkot silver lagi yang warnanya sama untuk mencapai pantai Anyer. Melajulah kita, dan tidak berapa lama, villa-villa, pohon-pohon kelapa, sawah, serta pantai pun sudah terliahat di depan mata, woowww hati ini merasa senang, bisa melupakan hal-hal yang ingin dilupakan sejenak hahaha. Dan kita pun turun di hotel Marbella (bintang 5 nih hotel). Tujuan kita bukan ke hotel ini, tapi ke gang di sebelah hotel ini, yang ada tulisan “Gang Masuk Pantai” hadeuhhh hihihi. Masuklah kita ke gang tersebut, setelah sebelumnya kita mampir dulu di langgar deket hotel Marbella untuk mengqodo sholat dhuhur dan ashar, yang nyaris saja di langgar tersebut tidak ada airnya, ckckck padahal deket laut, untuk berwudhu saja pas-pas an sekali (oh ya, tadi di jalan Uci kejedot kaca spion truk, hehe, padahal itu truk gede tapi ga keliatan sama doski, hihi inilah akibatnya kalau pergi jalan ga bilang dulu sama ortu cu hihi). Setelah kita memasuki pantai Marbella, kita pun main air lah disana, berfoto, berjalan kesana kemari, merasakan kerasnya deburan ombak, merasakan pasir yang berbisik, ga berenang karena dak bawa baju ganti. hmm pantainya tidak terlalu kotor sih, tapi masih ada aja sampah disini.  

Merasa kenyang bermain di pantai Marbella, kita istirahat sebentar, dan saya membeli rujak bebek disana, hehe. Lalu kita meneruskan perjalanan ke Mertju Suar 1885, yang pernah di bangun oleh orang Belanda di zaman dahulu. Tadinya kita mau ke Pantai Karang Bolong, namun masih jauh katanya, sedangkan waktu udah menunjukkan hampir sore, khawatir kemalaman pulangnya. Nah, dari pantai Marbella ke Mertju Suar itu kita naik angkot lagi, Rp.2000/orang. Diangkot kita nanya sama bapak-bapak penduduk disana, kalau ke Mertju Suar apakah bayar, bapak itu bilang, GRATIS. Selama diangkot, bawahan baju kita masih basah, jadi di angkot kita basah-basahan deh hihi. Sampailah kita di spot, sebelum kita naik Mercusuar itu, kita dihadang oleh 2 orang bapak-bapak, katanya kalau mau masuk bayar dulu, buat 3 orang dia minta Rp.10.000. Lah pungli ini namanya, alias pungutan liar. Ckck. Karena saya sedang malas berdebat hihih gaya nya, maka saya pun kasih saja bapak itu uang Rp.9000 saja (bisa tawar menawar), biar nantinya gampang di bagi tiga. Dan naik lah kita ke atas menara itu, saya paling depan diikuti oleh Meli dan Uci, hihihi kaki mereka cenat cenut, kaki saya juga, tapi saya pengen cepet sampai atas, huft huft kita sudah mencapai puteran tangga di lantai ke 5, ketika dari arah lantai 6 muncul teteh-teteh berjilbab sendirian,  kami pun bertanya berapa lantai lagi, teteh itu menjawan cuma sampai 17 lantai kok, dan gubrakkk hahaha masih nyisa 12 lantai lagi, semangatttt, dan dengan terseok-seok kita pun sudah berada dilantai 12 ketika muncul 2 orang lelaki dari lantai 13, dan kita pun bertanya lagi ada berapa lantai lagi yang harus dicapai, yang satu bilang 15 yang satunya lagi bilang 16. Ckckck, mana yang bener hihi. Yasudah kita terus saja berjalan dan akhirnya sampai di lantai 16, dan memang sudah sampai 16 lantai saja. Alhamdulillah sampai. Di atas mercusuar itu ada sekitar 5-6 orang yang sedang merayakan kemenangannya telah sampai atas mercusuar, kita pun langsung ke bagian terluar mercusuar untuk melihat pantai anyer dan sekitarnya dari ketinggian, subhanallah baguuuussssssssss nian pemandangannya, silahkan datang dan lihat sendiri untuk menyaksikan keindahannya.

Diatas mercusuar tersebut, kita meregangkan otot otot kaki dulu yang dari tadi menyusuri tangga demi tangga, lalu cemal cemil, ngeringin pakaian yang kita pakai, liat pemandangan anyer, update status, foto-foto, selonjoran, ngepel lantai mercusuar (hehehe yang ini enggak). Sudah kenyang diatas mercusuar, kita pun turun dan berjalan ke arah pantai, eh ternyata disana ada 0 (nol) kilometernya Anyer-Panarukan, jalan yang dulu dibangun atas dasar kerja paksa pada zaman Belanda, jalan yang merenggut nyawa-nyawa para pahlawan yang tak diketahui namanya. Hmm dari sana kita lalu nyebur ke pantai (waduhh udah capek-capek ngeringin baju diatas mercusuar udah dibasahin lagi hihi), naik ke batu karang, lalu moto mercusuar dari kejauhan. Eh tapi bajunya jadi bersih dari pasir-pasir yang tadi nempel di pantai Marbella deng. Hehe.

Hari menunjukkan sore, dan kita pun segera bergegas pulang, khawatir ga ada bis ke Jakarta nantinya. Rute pulangnya kayak tadi pas kita berangkat aja. Hmm sampai di Cilegon baju kita udah kering dong hahahaha. Naik bis lah kita ke arah Jakarta, dan sepanjang jalan dari awalnya ngobrol berubah menjadi tidur pulas las sampai terminal kampung rambutan. Selamat tinggal Anyer, lain kali kita bersua yaa.

Dan okeyy, marilah kita hitung berapa biaya yang dikeluarkan dari kampung rambutan:

Bis Prima Jasa

kampung rambutan-Merak                         Rp. 17.000,-

Angkot PCI ungu                                           Rp. 3000,-

Angkot Siver jurusan Anyer                         Rp. 5000,-

Angkot Silver lagi (karena kita

Diturunin di tengahjalan)                             Rp. 2000,-

Angkot Silver dari Pantai Marbella ke

Mercusuar                                                      Rp. 2000,-

Naik Mercusuar                                             Rp. 3000,-

Angkot Silver lagi untuk pulang

Menuju Cilegon                                             Rp. 5000,-

Angkot PCI ungu                                           Rp. 3.000,-

Bis Prima Jasa Merak-Rambutan                Rp. 17.000,-_____+

                                                                        Rp. 57.000,-

Hihihi murahkan,, yang bikin mahal cuma jajan jajan nya ajahhh, hiaaaaa lain kali harus bawa perbekalan dari rumah J. Selamat Backpackingan.

Reflection Part 4: JOGLO SEMAR (Jogja, Solo, Semarang)

Ini cerita, masih nyambung dari backpackingan JOGLO SEMAR  sebelumnya. Besoknya saya dan meli pun bangun sebelum shubuh, dan kemudian mandi. Brrr dinginnn banget deh. Setelah mandi, kami pun sholat shubuh berjamaah. Setelah itu saya dan meli pun packing kembali barang-barang yang kami bawa, duuuhh tambah berat aja nih tas.

Beres packing, sekitar jam 6-an kami pun diantar intan dan temannya (hmm lupa lagi nama  temannya) pergi ke stasiun Purwosari, Solo. Kami melewati jalan tikus supaya cepat sampai di jalan raya. Kami pun menunggu damri di pinggir jalan, dan tak berapa lama damri pun lewat, dan segeralah kita naik. Supir damrinya laki2, nah kondekturnya baru perempuan, mbak2nya manis loh. Kami pun membayar damri seharga Rp.3000/orang, yaa mirip-mirip harga damri Dipati Ukur-Jatinangor (dulu) lah hihi.

Sesampainya di stasiun Purwosari, kami pun membeli tiket Stasiun Purwosari (Solo)-Yogyakarta (Lempuyangan) seharga Rp.9000/orang. Dan ini tiket tanpa tempat duduk (dan emang ga ada yang pake tempat duduk, kecuali kalau nanti di keretanya ada yang kosong, baru kita bisa duduk). Sambil menunggu kereta, kami pun berfoto dulu dibawah plang Stasiun Purwasari (hahaha tetep ya narsis, untuk menunjukkan bahwa kami pernah berada disini aja). Kereta pun tiba, dan bersiaplah kami untuk naik kereta. Sebelum naik kereta, kami pun bersalaman dengan Intan dan temannya untuk pamit dan mengucapkan terimakasih banyak.

Dan setelah naik kereta, benarlah kalau kita benar-benar tidak duduk. Habisan tempat duduknya udah penuh semua sihh, jadi ya terpaksa kami yang tidak kebagian tempat duduk harus berdiri bergelantungan, hihihi. Dan agar tidak ribet dan berat bawa-bawa tas yang segede gaban ini, maka tas pun saya simpan diatas kursi (tempat penyimpanan barang). Wooow pegel juga sih lama-lama berdiri. Akhirnya setelah kira-kira mau sampai di Yogyakarta kami pun kebagian tempat duduk (ya salam, sama aja bo’ong dong hehehe). Tapi lumayanlah.

Sesampainya di stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, kami pun berjalanlah ke arah stasiun Tugu (ceritanya sih mau membeli tiket Yogyakarta-Bandung). Huft huft beuhhh cape juga, apalagi bawa tas berat (dipikir2 kenapa ga pake becak aja). Tapi seru juga sih bisa sambil jalan-jalan dari Lempuyangan sampai Tugu, liat rumah-rumah penduduk, liat sungai yang katanya kena banjir itu, melewati jalan tikus dll, hiks hiks tapi lapaarrr.

Sesampainya di stasiun Tugu, kita pun melihat-lihat jadwal pemberangkatan kereta ke bandung, lalu kita pun mengantri di tempat pembelian tiket, dan kita pun menghampiri mbak penjaga loket;

Saya: mbak kereta bisnis yang ke bandung 2 untuk nanti malam, masih ada?

Mbak: waduh, sudah habis mbak untuk nanti malam, kalo yang ekslusif masih ada buat nanti malam, 4 kursi lagi, mau?

Saya: berapa mbak?

Mbak: duaratus ribu (bla bla bla)

Saya: Waduh, ga jadi deh mbak nanti aja hehehe

(Dan kita pun keluar dari antrian)

Hadohhh namanya juga backpackeran, moso iya harus pake kereta ekslusif (rrr maksudnya memang lagi pengiritan uang nih hihihi, mending buat belanja batik :P)

Saya dan meli pun berdiskusi, mau pulang naik apa, karena kalo pake kereta kemahalan uy. Lalu kita putuskan saja untuk naik bis, kata teman saya pake bis bisa kurang dari 100ribu. Mmm kata teman saya juga, ada agen bis di daerah deket Monumen Tugu (daerah Jalan Mangkubumi), jadi ga usah jauh-jauh pake trans-jogja ke terminal. Jadi pokoknya kalo dari stasiun Tugu, belok kiri aja terusssss (lumayan sih pegel kalo jalan kaki), nah disana banyak travel agent, tinggal dipilih-dipilih. Hmm tapi sebelum kita mencari tiket bis, kita makan nasi gudeg+telur pindang+es teh manis dulu di dekat pos polisi di dekat Stasiun Tugu, hmm lapar berat booo. Lumayan semuanya Rp.9000/orang. Kenyang deh.

Beres makan, kami pun berjalanlah ke arah Monumen Tugu itu, sambil liat-liat travel agent yang dirasa meyakinkan. Kami pun tertuju kepada salah satu travel agent, nanya-nanya tiket bis ke Bandung, tapi jangan yang ekonomi. Pengelola travel agent tersebut bertelepon-telepon ria lah dengan banyak orang disana, menanyakan tiket bis AC. Dia bilang, kalo bis AC Kr***t J**i sekarang jadi 135rb, waduhh gubrakk deh mahal amat sih (dalam hati saya berdoa supaya bis nya gak ada, jadi kita bisa pulang dari kantor itu dengan selamat tanpa merasa ga enak hati karena tidak jadi membeli tiket hahaha). Dan untunglah bis AC nya gak ada, sudah penuh semua, asikkkk (lohh??), yang ada cuma bis ekonomi, ga mau ah, takut ga nyaman sepanjang perjalanan hihihi. Lalu si mbak nya nawarin pulang pake travel aja, harganya 150ribu dijemput di jogja dan diantar sampai tempat tujuan,tapi kita menolaknya, mahal sih hehehe.

Nah nah, sekarang kita mulai pusing deh pulang pakai apa, hiks hiks, jalan-jalan keliling jogja saja belum nih. Hmm akhirnya dari pada kita pusing mikirin tiket buat pulang, kita memutuskan untuk jalan-jalan dulu di Jogja, tiket pulang urusan belakangan hahahahaha. Kita pun naik becaklah, mau ke daerah penjual kaos Dagadu aseli, bukan bajakan. Yang beli kaos Dagadu cuma meli doang, saya cuma liat-liat aja.

Nah, beres membeli kaos Dagadu, gak afdhol rasanya kalau tidak pergi ke Keraton, saya dan meli pun berjalan kaki lah ke arah keraton, huft huft berat nih bawa-bawa tas, mau pake becak lagi sayang ongkos hihihi lagi ngirit ceritanya kita. Sesampainya di Keraton Jogjakarta,as usually, we take a picture, gkgkgk. Sudah kenyang berada di Keraton, kita pun pergi ke daerah Marlioboro menggunakan becak (lagi?). Lalu kita turun di Shelter Trans-Jogja Marlioboro, tujuan selanjutnya adalah Candi Prambanan, tadinya sih pengen ke Candi Borobudur, namun kejauhan takut dak cukup waktunya. Naik trans-Jogja cukup murah hanya dengan Rp.3000/orang kamu kamu bisa ngelilingin Jogja :D.

Untuk sampai ke Prambanan dari Marlioboro, dibutuhkan waktu sekitar setengah jam lebih. Dan sampailah kita di shelter trans-Jogja Prambanan. Untuk sampai ke candinya, kita bisa jalan kaki atau naik becak-motor. Lah karena kaki ini pegal rasanya, kita pun naik becak-motor aja (lagi lagi), Rp.10.000. Hmmm padahal deket lohhh, kemahalan segitu mah, harusnya Rp.5000. hehe.

Sudah sampai Prambanan, kita bisa masuk kawasan candi dengan membayar Rp.23.000. Lah, orang kita disininya cuma bentar kok, jadi sayang aja ngeluarin uang segitu, lagian saya kesini cuma penasaran aja,  soalnya kalau mampir ke Jogja belum pernah ke candi Prambanan nya hehe. Walhasil kita gak masuk kawasan candi, hanya melihat-lihat Candi dari jarak  jauh aja hahaha (kere banget yaa?). Beres keliling sekitar Candi, kita pun ngadem beli es kelapa muda di warung dekat situ. Lumayan es kelapa muda harganya Rp.7.000. Ketika kita minum es kelapa muda, datanglah si bule ke warung itu, dia mau makan ternyata. Mmm dia pilih beli ayam goreng dan nasi. Dan si bule pun duduk di depan kita. Awalnya kita senyum-senyum doang sama si bule. Lalu untuk mengetes kemampuan bahasa Inggris saya yang pas pas an ini, apakah si bule ngerti apa enggak dengan logat saya, maka saya pun memberanikan diri untuk bertanya-tanya. Hahahahaha dan berhasil, si bule ngerti apa yang saya omongin dan saya pun ngerti apa yang dia omongin, jiakakakak norak banget deh saya. Ternyata si bule datang kesini sama rombongan tour, dia orang Amerika, tapi keturunan Vietnam. Waktu saya ceritakan bahwa saya dan meli kesini sedang backpackeran, si bule berdecak kagum, wooow he said :D hahaha emang aneh ya? Biasa aja kali, apalagi claudia kaunang dan trinity udah kemana-mana :D akhirnya say goodbye lah kita, karena si bule udah mau berangkat lagi. Dan kita pun memang udah beres minumnya, lalu berjalan lah kita ke arah luar, mencari masjid, sudah masuk waktu dhuhur soalnya. Mesjidnya terletak di luar komplek candi, tak jauh memang, dan tempatnya enak sekali bersih dan luas, nama mesjidnya Al-Muttaquun.

Dari mesjid, kita pun come back lagi ke shelter trans-jogja Prambanan. Dan kita baru memikirkan bagaimana caranya pulang, hmmm kita pun memutuskan untuk kembali ke jalan Mangkubumi lagi, nyari travel agen, dan ya salaammm penuh semua bis nya, meli ngajakin pake ekonomi sih, tapi saya gak mau dengan alasan keamanan (hehehe maaf ya mel). Ckck akhirnya kita memutuskan untuk ke terminal aja, dengan harapan masih ada bis yang ke Bandung. Akhirnya kita naik becak (lagi lagi dan lagi) dari jalan Mangkubumi ke daerah Marlioboro. Dan mampir dulu ke pasar Bringharjo. Dan belanja batik lah kita disana, saya beli batik buat keponakan yang amat sangat lucu, alfath. Dan sekarang bajunya sudah gak muat kayaknya.

Belum kenyang juga liat benda-benda lucu, beres dari Bringharjo, saya dan meli pergi ke Mirota, haduhhh lucu-lucu semua barang-nya jadi pengen borooongggg nih (naluri perempuan, istigfar istigfar kamu lagi backpackeran de, bukan vacation sama keluarga hihihi). Akhirnya, saya keluar dari Mirota, hanya dengan beberapa aksesoris dan satu tas gendong yang lucuuuu banget.

Dari Mirota, karena kita kehabisan ongkos buat pulang, kita pun mampir dulu ke ATM terdekat, waduhh ngantri ternyata, kita tungguin deh, ehhh taunya pas masuk, enggak bisa ambil uang, kayaknya uang dalam mesin ATM udah abis deh. Kita pun keluar dengan tangan hampa, mana waktu itu gerimis lagi, ckckck. Akhirnya kita menemukan spot ATM lagi, cepatlah kita menuju kesana, dan Alhamdulillah bisa. Setelah itu, untuk mengisi kekosongan perut karena belum makan siang, meli pun mengajak saya beli lumpia goreng, hmmmm enaknyaaa, ada yang rasa ayam, sayur dll. Duhh enak bangettttt yang rasa ayam.

Setelah makan, berjalanlah kembali kita ke shelter trans jogja di Marlioboro, untuk naik trans jogja ke terminal, haduhhh waktu itu udah sore, hujan besar pula, trans jogja nya lama pula, karena kena macet katanya. Dan akhirnya setelah sekitar setengah jam menunggu, datang juga, dan karena penuh, kita kebagian berdiri haahahahaha, pegalllll. Untung ditengah jalan ada yang turun dan kita bisa duduk.

Sampai di terminal, hari sudah mau memasuki maghrib.  Kita pun menuju ke arah bis bandung, hmmm namun belum ada bis nya (waktu itu kita nunggu bus Budiman). Kata mas-mas penjaga jasa penitipan motor, bis Budimannya belum datang. Akhirnya kita tunggulah beberapa saat. Namun, hati ini berasa ga karuan karena bis Budiman belum juga datang, akhirnya setelah ditanya-tanya bis tersebut sudah berangkat dari tadi. Duhhhh gimana dong, mana saya harus pulang malam ini, karena besok nya saya harus berangkat lagi ke rumah nenek bersama keluarga saya. Bisa mencak-mencak nih enyak aye, kalo tau anaknya gak jadi pulang hari ini, secara sudah berjanji aye, ntar gak diijinin backpackeran lagi  (‘^,^’’)

Lalu kita pun berjalanlah ke arah bis Bandung lagi, dan ternyata disana banyak calo (mungkin). Kita pun ditanyalah mau kemana, kita jawab aja ke Bandung, dan ditunjukanlah kita bis Kramat Jati oleh mereka, tapi harga yang ditawarin oleh agen bis itu ga kira-kira 150ribu, ckckck mahal amat, mendingan tadi pake jasa travel aja kalo gitu. Akhirnya saya tawar aja deh jadi 120ribu, dan mereka mau. Setelah melakukan pembayaran (dilakukan di bagian atas terminal bukan di dalam bus), saya gak mau begitu aja ditinggalin sama mereka, saya minta mereka nganter kita menuju bis Kramat Jati tersebut, namun selidik punya selidik, ternyata hal yang tidak saya inginkan pun terjadi, ternyata mereka membohongi kita. Kita malah mau dimasukin ke bis yang ke arah Jakarta (mungkin nanti di daerah manaaa kita di transfer ke bis butut yang arah Bandung, ih gak mau la yaw). Wah beneran nih orang-orang ngajakin aye berantem. Dengan serta merta, darah saya naik ke ubun-ubun disebabkan banyak hal (dibohongi petugas/calo yaa??, terus ongkos dimahalin, di suruh bolak balik dari bawah bis ke tempat agen tiket di atas terminal, udah gitu capee dari tadi pagi jalan mulu, ditambah lapar, ah pokoknya campur aduk lah), dan hal-hal ini membuat aye marah sama travel agen itu, la wong mereka dengan seenaknya aja nyimpen kita di bis ke Jakarta, kan udah di bilang dari tadi juga mau ke Bandung, dengan serta merta saya nyerocos layaknya ibu-ibu yang dibohongin pembeli. Hihihihi sebenernya saya takut juga sih memberi ketegasan (baca:marahin) mereka, mukanya itu loh agak2 sangar, mana udah maghrib, dan takut benar-benar ga ada bis. Namun, dengan berbicara (sok) tegas, saya dan meli akhirnya mendapatkan bis ke Bandung juga, dengan seat tinggal 4 lagi huhhh, lumayanlah, dan kita minta dikurangin dari ongkos yang tadi dikasiin. Hahahahaha lega rasanya sudah mendapatkan bis ke Bandung. Dan maaf ya bapak-bapak travel agen bis KJ ditegesin sama aye, lagian pelayanannya itu loh ga banget :D kalo boleh milih, saya lebih baik naik Budiman aja lah kalo ada mah.

Akhirnya, bis pun melaju menuju kota Kembang. Kita pun tertidur grok grok grok. Meli turun di Jatinnagor sekitar jam 3 subuh. Dan saya tadinya mau turun di daerah Gedung Sate, untuk meneruskan memakai angkot ke Ledeng dan naik Elf menuju ke rumah. Namun jam 4 subuh kala itu terasa lain, saya serem aja pake angkot sendirian hihihihi, akhirnya saya ikut jalan-jalan dulu ini bis dari Leuwi panjang sampai ke Cimahi, dan saya turun di Cimahi dan pake angkot ke Ledeng dari Cimahi, setelah sebelumnya mampir dulu di pom bensin  Cimahi untuk sholat shubuh. Dan naik elf lah saya menuju home sweet home. Dan tibalah saya di rumah sekitar pukul setengah 8 pagi. Hahahah alhamdulillah nyampe, lalu saya minta kakak saya buat ngejemput saya karena badan ini gak kuat rasanya kalo disuruh gendong-gendong tas lagi. Dan sesampainya di rumah saya dikejutkan dengan perkataan ibu, kalau pergi ke rumah nenek jadi nya besok, bukan hari ini. Haduhhhhhh alamakkkk gubrakk deh, tau gitu pulang dari Jogja nya sekarang pagi aja bukan tadi malam, jadi ga keburu-buru.. Hhhhh kena tepu saya sama ibu hahahahaha. What a greatful backpacking. (Endyear, 2010)

Epilog: dan seharian itu saya pun tertidur, layaknya putri salju yang menunggu pangeran hihihi, dan beristirahat untuk mempersiapkan stamina buat besok berpergian lagi ke rumah nenek di perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah sana.

Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...