Selasa, 13 April 2010

Guru Agama (Ngaji)

Minggu kemarin saya liat acara shubuh di TPI, yang pembicaranya kali ini Ustad Yusuf Mansur.

Hmm banyak banget cerita yang memilukan yang diceritakan para jamaah mesjid.

Salah satu cerita yang memilukan adalah cerita seorang ibu dari Bangil *saya lupa lagi namanya*. Katanya anaknya dipenjara tanpa sebab. Dan mungkin kalau ingin mengurus ini itu harus memakai ongkos yang lumayan. Sedangkan ibu itu “hanyalah” seorang guru agama dari 40 orang muridnya. Dan setiap murid hanya membayar 4ribu rupiah perbulannya. Jadi, kalau dihitung-hitung 4ribux40 anak = 160 ribu. Tapi, 160 ribu ini harus dibagi lagi dengan 4 guru lainnya. Yah, jadi bisa dihitung sendiri lah yaaa berapa uang yang didapat perguru tersebut.

Melihat kejadian tersebut, saya suka miris sekali kenapa ya terkadang orang (orang tua) selalu menyepelekan guru agama dan pelajaran agama. Bisa kita lihat, sebagian para orang tua terkadang sangat menggebu-gebu agar anaknya bisa mendapat rangking yang bagus di sekolah, sehingga para orang tua menyuruh anaknya untuk ikut les atau pelajaran tambahan di guru sekolahnya (tentunya diluar jam sekolah) atau ke bimbingan ke bimbingan ternama yang tentunya para orang tua tersebut tidak membayar dengan harga 4 ribu bahkan bisa beratus kali lipat dari harga itu.

Belajar ngaji terkadang dianggap sebelah mata oleh paraorang tua. Mereka (para orang tua) terkadang “hanya” menyuruh anaknya saja untuk mengaji tanpa melihat kondisi guru agama nya tersebut apakah perlu dibantu atau tidak, mereka terkadang tampak mengecilkan jasa mereka para guru agama. Arghhhhhhhhhh saya sangat sebal sekali bila melihat kondisi seperti ini. Memang guru agama tersebut pastilah dengan sangat ikhlas mengajari anak ibu-ibu dan bapak-bapak mengaji tanpa berharap imbalan sedikitpun, karena berharap hanya Allah yang membalas nya. Tapi la ya mbookk tolong beri sedikit perhatian yah sama guru agama tersebut, jangan sama guru umum ajah (hehe maap loh, abis saya nonton acara itu amat sangat geregetan siihh)..

Anyhow, ga semua orang tua menganggap sepele terhadap pekerjaan guru agama, dan saya sangat appreciate sama orang tua yang seperti itu. So, marilah kita lebih peduli kepada guru agama yang ada disekitar kita (ini juga termasuk teguran buat saya). Jangan sampai orang yang telah mengajarkan anak ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian bisa mengaji, malah terbengkalaikan oleh perilaku kita yang kurang peduli (duuhhh maap saya juga hanya bisa “ngutruk” lewat tulisan saja tanpa bisa berbuat lebih banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...