Jumat, 03 Januari 2014

Tulisan Abi, untukmu Nak.

Ini adalah tulisan dari suami saya tersayang buat bayi kami, tak afdhol rasanya kalau tidak disimpan di blog. Semoga kelak engkau membacanya Nak, bahwa kami sangat sayang padamu. Ibu pun tak kuasa menahan haru saat membaca tulisan dari Abi mu ini. Selamat membaca, Nak.

Tuhan, Aku Jadi Ayah (?)

Dear diary, semuanya terjadi begitu cepat, kawan! Terakhir aku menulis adalah (mungkin) ttg perjuanganku menyelesaikan studiku di ITB. Sekarang, hari ini, detik ini, aku adalah calon ayah dari satu (atau bahkan lebih?) makhluk yang ditanamkan Rabbku di rahim istriku, Deani. (What?? Deani itu istrimu yah? Bukannya dia sahabatmu??)

Okelah mungkin kamu belum tahu juga yah kalo aku telah menikah dengan Deani? Yup Deani alias Sri Ratna Wulan, atau yg biasa kupanggil Ceu Ani dalam pergaulanku bersama angkatan 20n8 adalah istriku yang sah baik di mata agama maupun hukum.

Dari mulai "perkenalan", lamaran hingga pernikahan kami pun terjadi begitu cepat. Setelah sering hangout bareng, kami pun sepakat untuk menjalin cinta kasih hingga akhirnya berakhir di pelaminan. Tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk melamar dia di rumah orang tuanya.

Jujur saja dari dulu dia adalah salah seorang perempuan yang kuanggap perempuan baik-baik. Hanya saja, aku dari dulu belum pernah menaruh hati kepadanya karena sudah terlanjur terikat persahabatan alias babaturan ulin atau babaturan hereuy dan popoyokan.

Karena latar belakang keluarganya dan pribadinya yang baik-baik saja, aku pun dengan bulat memutuskan untuk memboyong keluargaku untuk melamarnya pada 5 Juli 2013. Alhamdulillah, Yaa Allah. Engkau telah mengirimkan kepadaku seorang wanita yang sempurna, sesuai harapanku. Dia sholehah, suka bercanda, pinter. Aku memang dari dulu menginginkan wanita dengan sifat-sifat seperti itu. Alhamdulillaah Yaa Rabb.

Singkat cerita, kami pun berakhir di pelaminan pada tanggal 13-10-2013 untuk memulai suatu era kehidupan yang baru, yang secara langsung menobatkanku sebagai kepala keluarga.

Yaa Allah mampukan aku untuk menjadi kepala keluarga yang baik, teladan yang baik bagi keluargaku.

Sekarang aku adalah calon ayah dari makhluk yang sekarang berumur kurang lebih 2bulan yang ada di rahim istriku. Wahai anakku, ini ayahmu, sayang! Janganlah kau malu punya ayah yang nyaris DO dari ITB, karena kamu pasti akan lebih pintar & lebih sholeh daripada Ayahmu. Tak usahlah kau resah punya Ayah yang belum punya pekerjaan tetap, karena Ayah yakin kamu tercipta dan akan lahir di dunia diiringi rezeki dari-Nya.

Ayah harap kamu pun memiliki pribadi yang mudah bergaul seperti ibumu. Jangan seperti ayahmu yang sulit akrab dengan org yang baru Ayah kenal. Terakhir ayah berharap kamu adalah penyempurna dari jawaban Allah atas do'a yang sering Ayah panjatkan:
"Rabbanaa hab lana min azwaajina wa dzurriyatinaa qurrata a'yun waj'alnaa lilmuttaqiina imaamaa"

Walaupun kamu belum diberi ruh oleh Sang Maha Pencipta, tapi kamu mungkin bisa merasakan kasih sayang yang Ayah berikan kepada kamu dan ibumu. Walaupun Ayah tidak setiap hari mengucapkan kalimat "I Love You", tapi kamu pun bisa merasakan kedalaman cinta Ayah kepada ibumu dan juga kepadamu.

Anakku, rasanya tidak sabar ayah dan ibumu menunggu kehadiranmu ke dunia yang fana ini. Walaupun mungkin kamu tidak pernah meminta kepada Rabbmu untuk diciptakan, tapi ketahuilah ayah dan ibumu sangat menginginkanmu untuk menjadi penerus cita-cita dan harapan kami agar engkau kelak menjadi pribadi yang shalih/shalihah yang bisa mengalirkan pahala kepada kami, agar engkau memperjuangkan agamamu, agar engkau bisa bermanfaat bagi sesama. Aamiin.

4 januari 14,
Panggil aku Abii.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...