Kamis, 28 April 2011

Backpacking Dadakan : Anyer

Backpacking Dadakan: Anyer

Di minggu ketiga bulan Maret 2011, terdapat 3 hari libur berturut-turut Jum’at-Sabtu-dan Minggu. Saya berpikir untuk tidak berada di rumah di hari tersebut dan kebetulan saya pun sedang ingin menumpahkan kekecewaan, kesedihan, ataupun kecarutmarutan (T.T’) yang sedang saya alami, maka backpacking-an adalah salah satu upaya penyaluran kekecewaan saya hehe. Namun saya tidak tahu mau pergi kemana, yang jelas saya harus menemui sahabat saya dulu yang kini tengah hijrah di Jakarta, jadi terserah lah mau kemana yang penting pergi.

Awalnya saya tidak boleh pergi oleh ibu saya ke Jakarta, karena pemerintah telah mengumumkan Siaga 1 untuk daerah Jakarta dari Jum’at-Minggu, gara-gara sehari sebelum hari Paskah, ditemukan bom di pipa gas di dekat gereja Katedral di daerah Tangerang, duuuhhhh masa sih ga jadi backpacking-an gara-gara pemerintah ngumumin berita itu, lagian rumah kostan sahabat saya kan di Jakarta Timur, jauhhh kaliii. Saya juga kan gak enak sama sahabat saya itu, masa dia udah batalin janjinya yang lain, dan saya dengan semena-mena bilang “gak jadi” huuu gak seru deh. Lalu saya pun bujuk rayu ibu saya sebisa mungkin, mulai dari mengerjakan pekerjaan rumah sebanyak-banyak nya, sampai pijat-pijat kaki nya dikit hihihi. Saya gak mau jadi anak durhaka lah, yang pergi tanpa direstui orang tua, apalagi ibu, soalnya jadi suka tidak tenang kalau sedang di jalan. Hmm, and gotchaaa saya pun dapat restu Ibu, dengan syarat minggu pagi harus sudah pulang, saya bilang: SIAAPPPPPP :D

Jum’at pagi sekitar jam 9.30 WIB, saya pun berangkatlah menuju ibu kota. Menunggu bis Warga Baru di mulut gang rumah. Tak lama berselang, datanglah Warga Baru AC-Ekonomi itu menaikkan aku yang lucu ini haaa garing. Dan membayar ongkoslah saya seharga 20ribu rupiah. Diatas bis menuju ke Jakarta saya pun banyak merenung, merenungi hidup dan merenungi backpackingan (halah halaahh). Dan sempat terlintas saya ingin ke tempat-tempat yang di deket Jakarta aj, entah itu pulau Tidung, Ancol, Dufan, Anyer, Bonbin Ragunan, jelajah kota tua di Jakarta, jelajah kuliner, atau apapun yang penting saya harus meregangkan urat-urat yang dirasa mulai mengeras ini.

Sampai juga saya di Jakarta, dan langsung menuju kostan sahabat saya. Sesampainya di kostan kita pun berbincang-bincang hendak pergi kemana, hmm saya langsung mengusulkan untuk pergi ke Anyer saja, dan dia pun menyetujui. Sorenya sambil menunggu teman saya satu lagi (yang ujungnya dia tidak datang sore itu :D ), kita berencana mau jalan-jalan dulu di sekitaran Jakarta, lahh namun cuaca nampak tidak bersahabat ketika kita akan pergi. Sore itu kita cuma pergi ke al**mart untuk perbekalan besok, dan ke kampung rambutan (tadinya mau naik busway dari sini untuk kemudian jalan-jalan around Jakarta). Lah tapi saya liat sahabat saya itu udah agak-agak kurang enak badan, jadilah kita cuma numpang sholat maghrib aja di mesjid kampung rambutan dan kemudian pulang lagi ke kostan hihihi, dari pada sahabat saya besok tepar dan gak jadi berangkat, kan ga seruuu hihihi.

Besoknya, kita bangun pagi, dan langsung mandi sendiri-sendiri (yaiyalah). Jam 6 pagi harusnya kita udah nyampe kampung rambutan, namun namanya cewek banyak ini itu jadi ada telatan sedikit hihihi, kasian Uci (teman saya satu lagi) yang sudah nunggu dari tadi di halte, mungkin dia sudah berakar hihihi, maafya ci. Lalu kita pun berangkat menuju terminal kampung rambutan, dan bertemu Uci, lengkaplah sudah team backpacking dadakan, Saya, Meli, dan Uci. Selidik punya selidik, Uci ternyata ga bilang sama ortu nya mau ke Anyer, takut ga diijinan katanya, ya salammm mudah-mudahan lancar-lancar aja selama perjalanan :D .

Berjalanlah kita ke arah bis yang berderet-deret yang hendak keluar terminal itu, sambil melihat-lihat tulisan di atas bis yang akan mengantarkan kita menuju Anyer. Dan meli pun menunjuk ke bis Pri** J**a jurusan Jakarta(Kampung Rambutan)-Merak yang sedang berjalan pelan-pelan kearah luar terminal, lalu segeralah saya bertanya pada kondektur,apakah bis ini lewat Cilegon? Dan pak kondektur menjawab iya, sudah ditungguin dari kemarin neng, hahaha ada ada aja ni kelakarnya :D. lalu naiklah kita ke bis tersebut. Kemudian membayar ongkos Rp.17.000/orang. Melajulah bis itu, mengantarkan para penumpangnya. Sepanjang jalan kita ngobrol, ngemil, tidur, liat-liat jalan, sms-an, browsingan, macem-macem lah pokoknya buat killing the time at bus hihihi. Berangkat jam setengah 7 pagi dari terminal, dan kita baru nyampe di Cilegon sekitar pukul 10 lewat. Dari pertigaan Cilegon itu, kita langsung naik angkot PCI warna ungu ke arah Masjid Agung Cilegon, ongkosnya Cuma Rp.3000/orang aja. Nah, karena kita mau ke kamar mandi, maka kita nebeng dulu ke kamar mandi Masjid Agung Cilegon, wooww masjidnya kayaknya baru di renovasi deh, habisan bagus banget ni Mesjid. Setelah beres urusan belakang, kita urus urusan depan yaitu urusan foto memoto dan urusan makan yang mengenyangkan. Sebelum makan, kita foto-foto dulu di Mesjid Agung Cilegon yang punya menara yang tinggi. Lalu kita makan batagor Bandung (tetep ya walaupun ke Cilegon, makanannya nyari yang khas sendiri aja, padahal ada loh makanan yang namanya Rebeg, semacam nasi uduk lagi katanya, tapi berkuah).

Beres makan, kita mampir ke In**mart dulu buat belanja minuman dan makanan yang mulai menipis, takut disana mahal soalnya hahaha. Beres belanja, sekitar pukul 11an kita lalu naik angkot lagi dari depan Masjid Agung Binong menuju Anyer yang warnanya silver, inget, nanya dulu ya sama supirnya mau ke Anyer atau tidak, soalnya waktu kemarin saya dan teman saya langsung naik aja, ternyata tidak lewat Anyer, hihihi sotoyy untung ditanya dulu sama pak supirnya. Oh iya, ongkosnya Rp.6000,- yaaa.

Sepanjang perjalanan menuju Anyer, yang diliat kanan kiri adalah pabrik pabrik krakatau steel, pabriknya besar-besar, udara yang berdebu semua (yakin deh bikin rumah disini pasti kenapa debu aja cape bersihin), jalannya yang (lumayan) jelek, para pekerja yang berbondong-bondong keluar di jam istirahat, truk-truk besar yang keluar masuk pabrik, pemukiman penduduk dll. Hmm jauh amat deh buat nyampe kesana, mana kita diturunin di pasar Anyer, belom nyampe lokasi, dengan ngkos Rp.5000/orang, harusnya Rp.6000/orang itu harus sudah sampai di lokasi. Walhasil, kita naik angkot silver lagi yang warnanya sama untuk mencapai pantai Anyer. Melajulah kita, dan tidak berapa lama, villa-villa, pohon-pohon kelapa, sawah, serta pantai pun sudah terliahat di depan mata, woowww hati ini merasa senang, bisa melupakan hal-hal yang ingin dilupakan sejenak hahaha. Dan kita pun turun di hotel Marbella (bintang 5 nih hotel). Tujuan kita bukan ke hotel ini, tapi ke gang di sebelah hotel ini, yang ada tulisan “Gang Masuk Pantai” hadeuhhh hihihi. Masuklah kita ke gang tersebut, setelah sebelumnya kita mampir dulu di langgar deket hotel Marbella untuk mengqodo sholat dhuhur dan ashar, yang nyaris saja di langgar tersebut tidak ada airnya, ckckck padahal deket laut, untuk berwudhu saja pas-pas an sekali (oh ya, tadi di jalan Uci kejedot kaca spion truk, hehe, padahal itu truk gede tapi ga keliatan sama doski, hihi inilah akibatnya kalau pergi jalan ga bilang dulu sama ortu cu hihi). Setelah kita memasuki pantai Marbella, kita pun main air lah disana, berfoto, berjalan kesana kemari, merasakan kerasnya deburan ombak, merasakan pasir yang berbisik, ga berenang karena dak bawa baju ganti. hmm pantainya tidak terlalu kotor sih, tapi masih ada aja sampah disini.  

Merasa kenyang bermain di pantai Marbella, kita istirahat sebentar, dan saya membeli rujak bebek disana, hehe. Lalu kita meneruskan perjalanan ke Mertju Suar 1885, yang pernah di bangun oleh orang Belanda di zaman dahulu. Tadinya kita mau ke Pantai Karang Bolong, namun masih jauh katanya, sedangkan waktu udah menunjukkan hampir sore, khawatir kemalaman pulangnya. Nah, dari pantai Marbella ke Mertju Suar itu kita naik angkot lagi, Rp.2000/orang. Diangkot kita nanya sama bapak-bapak penduduk disana, kalau ke Mertju Suar apakah bayar, bapak itu bilang, GRATIS. Selama diangkot, bawahan baju kita masih basah, jadi di angkot kita basah-basahan deh hihi. Sampailah kita di spot, sebelum kita naik Mercusuar itu, kita dihadang oleh 2 orang bapak-bapak, katanya kalau mau masuk bayar dulu, buat 3 orang dia minta Rp.10.000. Lah pungli ini namanya, alias pungutan liar. Ckck. Karena saya sedang malas berdebat hihih gaya nya, maka saya pun kasih saja bapak itu uang Rp.9000 saja (bisa tawar menawar), biar nantinya gampang di bagi tiga. Dan naik lah kita ke atas menara itu, saya paling depan diikuti oleh Meli dan Uci, hihihi kaki mereka cenat cenut, kaki saya juga, tapi saya pengen cepet sampai atas, huft huft kita sudah mencapai puteran tangga di lantai ke 5, ketika dari arah lantai 6 muncul teteh-teteh berjilbab sendirian,  kami pun bertanya berapa lantai lagi, teteh itu menjawan cuma sampai 17 lantai kok, dan gubrakkk hahaha masih nyisa 12 lantai lagi, semangatttt, dan dengan terseok-seok kita pun sudah berada dilantai 12 ketika muncul 2 orang lelaki dari lantai 13, dan kita pun bertanya lagi ada berapa lantai lagi yang harus dicapai, yang satu bilang 15 yang satunya lagi bilang 16. Ckckck, mana yang bener hihi. Yasudah kita terus saja berjalan dan akhirnya sampai di lantai 16, dan memang sudah sampai 16 lantai saja. Alhamdulillah sampai. Di atas mercusuar itu ada sekitar 5-6 orang yang sedang merayakan kemenangannya telah sampai atas mercusuar, kita pun langsung ke bagian terluar mercusuar untuk melihat pantai anyer dan sekitarnya dari ketinggian, subhanallah baguuuussssssssss nian pemandangannya, silahkan datang dan lihat sendiri untuk menyaksikan keindahannya.

Diatas mercusuar tersebut, kita meregangkan otot otot kaki dulu yang dari tadi menyusuri tangga demi tangga, lalu cemal cemil, ngeringin pakaian yang kita pakai, liat pemandangan anyer, update status, foto-foto, selonjoran, ngepel lantai mercusuar (hehehe yang ini enggak). Sudah kenyang diatas mercusuar, kita pun turun dan berjalan ke arah pantai, eh ternyata disana ada 0 (nol) kilometernya Anyer-Panarukan, jalan yang dulu dibangun atas dasar kerja paksa pada zaman Belanda, jalan yang merenggut nyawa-nyawa para pahlawan yang tak diketahui namanya. Hmm dari sana kita lalu nyebur ke pantai (waduhh udah capek-capek ngeringin baju diatas mercusuar udah dibasahin lagi hihi), naik ke batu karang, lalu moto mercusuar dari kejauhan. Eh tapi bajunya jadi bersih dari pasir-pasir yang tadi nempel di pantai Marbella deng. Hehe.

Hari menunjukkan sore, dan kita pun segera bergegas pulang, khawatir ga ada bis ke Jakarta nantinya. Rute pulangnya kayak tadi pas kita berangkat aja. Hmm sampai di Cilegon baju kita udah kering dong hahahaha. Naik bis lah kita ke arah Jakarta, dan sepanjang jalan dari awalnya ngobrol berubah menjadi tidur pulas las sampai terminal kampung rambutan. Selamat tinggal Anyer, lain kali kita bersua yaa.

Dan okeyy, marilah kita hitung berapa biaya yang dikeluarkan dari kampung rambutan:

Bis Prima Jasa

kampung rambutan-Merak                         Rp. 17.000,-

Angkot PCI ungu                                           Rp. 3000,-

Angkot Siver jurusan Anyer                         Rp. 5000,-

Angkot Silver lagi (karena kita

Diturunin di tengahjalan)                             Rp. 2000,-

Angkot Silver dari Pantai Marbella ke

Mercusuar                                                      Rp. 2000,-

Naik Mercusuar                                             Rp. 3000,-

Angkot Silver lagi untuk pulang

Menuju Cilegon                                             Rp. 5000,-

Angkot PCI ungu                                           Rp. 3.000,-

Bis Prima Jasa Merak-Rambutan                Rp. 17.000,-_____+

                                                                        Rp. 57.000,-

Hihihi murahkan,, yang bikin mahal cuma jajan jajan nya ajahhh, hiaaaaa lain kali harus bawa perbekalan dari rumah J. Selamat Backpackingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...