(kawah putih, 13/11/2012, dok. pribadi)
Jalan-jalan hemat merupakan salah satu daftar hobi saya diurutan teratas. Orang-orang terkadang mengartikannya dengan istilah backpacking atau flashpacking. Namun bagi saya istilah apapun sah-sah saja, yang penting memenuhi beberapa unsur berikut: jalan-jalan, hemat biaya, bisa mengeksplore
keindahan suatu tempat, dan bisa bertemu dengan orang-orang baru. Namun
dalam jalan-jalan hemat ini, saya sendiri masih tergolong amatiran
dalam mengelola budget, yang terpenting ya harus pandai-pandai mengelola uang selama diperjalanan.
Pengalaman
jalan-jalan hemat saya dimulai ketika saya baru saja ujian sidang
skripsi, yaitu dipenghujung tahun 2008. Sebenarnya saya agak menyesal,
mengapa hobi ini muncul diakhir saya kuliah, tidak dari dulu. Mungkin
kalau dari dulu sudah banyak tempat-tempat yang sudah saya eksplore.
Tapi ada pepatah bilang lebih baik terlambat dari pada tidak sama
sekali. Maka dengan berpegangan kepada pepatah tersebut, setiap tahun
saya selalu menyempatkan diri untuk mengeksplore keindahan alam yang ada
di bumi ini. Macam-macam tema yang selalu saya usung dalam perjalanan
ini, seperti tema tentang Laut, Pantai, Museum, Budaya, Sejarah, Gunung,
Jelajah Kota, Kuliner, dan lain-lain.
Kota
pertama yang saya kunjungi untuk jalan-jalan hemat di tahun 2008 adalah
Yogyakarta. Mengapa Yogyakarta? jawabannya sih simpel saja, karena
teman dekat saya waktu itu akan menikah. Jadi ya sekalian saja
jalan-jalan. Di Yogyakarta, saya bersama ketiga orang sahabat saya yang
lain menumpang tidur di kos teman lama kami sewaktu SMP yaitu di daerah
Kaliurang dekat kampus UGM. Beruntung waktu itu teman-teman kos-nya
sedang libur UAS, jadi kami dengan bebasnya menguasai kos teman kami
itu. Beruntung pula kami diberi pinjaman motor, sehingga kami bisa
kesana kemari memakai motor tersebut. Di Yogyakarta, kami berjalan-jalan
ke Marlioboro, napak tilas ke kampung Kauman yang merupakan sejarah
berdirinya organisasi Muhammadiyah, ke Pasar Sunmor (Sunday Morning)
UGM, keliling kampus UGM yang merupakan trademarknya kampus di
Yogyakarta, ke Keraton, dan tentu saja tidak lupa kuliner Yogyakarta
yang terkenal akan Nasi Gudeg dan Nasi Kucingnya. Ah ya, karena inti
jalan-jalan ini adalah menghadiri pernikahan teman saya, maka sedikit
sekali tempat yang kami eksplore, karena keterbatasan waktu
pula yang mengharuskan untuk kami harus kembali ke Bandung. Namun, dari
perjalanan tersebut, saya bertekad untuk kembali melakukan perjalanan
lagi.
jalan-jalan hemat Yogyakarta
Di
penghujung 2009, kembali saya diajak oleh sahabat dekat saya untuk
jalan-jalan hemat ke Karimun Jawa, Jepara. Waktu itu saya masih ragu
karena masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan. Namun, karena
dorongan dari sahabat saya yang begitu “dahsyat”, ditambah saya yang
memang gampang terpengaruh untuk urusan jalan-jalan, akhirnya saya “ya”
kan juga untuk ikut pergi ke Karimun Jawa, dengan terlebih dahulu
mengebut PR saya tersebut. Saya pergi ke Karimun Jawa dari
Bandung bersama tiga orang teman saya, perempuan semua. Jalan-jalan ke
Karimun Jawa ini membutuhkan energi yang besar, karena dalam perjalanan
ini saya menggunakan jalur darat dan laut. Jalur darat kami tempuh dalam
waktu sekitar 10 jam, kemudian diteruskan dengan jalur laut dengan
menumpang kapal laut sekitar 6 jam. Hampir seharian kami diperjalanan,
karena kapal laut yang kami tumpangi ternyata ngetemnya sampai 4 jam.
Namun kendala tersebut tidak menyurutkan langkah kami untuk sampai ke
Karimun Jawa. Dan benar saja, lelahnya kita selama dijalur darat dan
laut terbayarkan sudah, ketika sudah menginjakan kaki di pelabuhan
Karimun Jawa karena alamnya begitu cantik nan eksotis, begitupun
penduduknya yang sangat welcome. Di Karimun Jawa kami menginap di rumah penduduk (home stay),
dekat dengan alun-alun, dan tentu saja dekat laut. Uniknya, di Karimun
Jawa listrik hanya mengalir dari pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi (tahun
2009). Selain itu, biasanya penduduk jika malam hari selalu berkumpul
di alun-alun untuk bersama-sama menonton layar tancab, selain untuk
ajang silaturahmi juga untuk melepas lelah setelah bekerja di siang
hari. Untuk mengeksplore keindahan Taman Laut yang ada di
Karimun Jawa, kita harus menyewa kapal, jika ingin lebih murah usahakan
untuk patungan dengan pelancong lain agar lebih murah menyewa kapal. Di
sana saya jalan-jalan ke penangkaran hiu, ke rumah seorang teman di
pulau Parang untuk makan jambal dan dawegan gratis, ke pulau Menjangan
Besar dan Kecil, dan tak lupa snorkling yang merupakan inti dari wisata di Taman Laut Karimun Jawa ini. Ah pokoknya Aku Cinta Karimun Jawa, Cinta Indonesia.
jalan-jalan hemat Karimun Jawa, Jepara
Di medio tahun 2010, saya kembali melakukan perjalanan. Destinasi kali
ini adalah Bali. Ya, siapa yang tidak kenal Bali, bahkan orang bule
yang tidak begitu tahu tentang Indonesia kadangkala bertanya “Indonesia
itu sebelah mananya Bali ya?”. Nah loh. Ketika itu saya menempuh jalur
darat dan laut untuk sampai ke Bali dari tempat tinggal saya di daerah
Subang. Jadi, bisa dibayangkan lamanya perjalanan yang saya tempuh waktu
itu untuk sampai ke Bali (mungkin sekitar 1 hari 1 malam). Ah,
keindahan alam Indonesia khususnya Bali memang tiada habis-habisnya.
Waktu itu saya main ke Ubud, Uluwatu, Sanur, melihat koleksi barang seni
di Museum Le Mayeur, naik perahu di Bedugul, nonton tari kecak di GWK,
sholat di mesjid Ibnu Batutah-Nusa Dua yang ternyata disana banyak
tempat ibadah agama lain, makan malam di Pantai Jimbaran, berburu
oleh-oleh di pasar Sukowati, main pasir di Pantai Kuta, dan masih banyak
lagi tempat wisata lainnya.
jalan-jalan ke Bali
Di
penghujung tahun 2010, saya dan sahabat saya jalan-jalan ke JOGLO
SEMAR. Apa itu JOGLO SEMAR? Ialah kepanjangan dari Jogjakarta, Solo, dan
Semarang. Ya, saya kembali lagi jalan-jalan ke Yogyakarta bersama
seorang sahabat saya. Dimulai dengan rute
Bandung-Semarang-Solo-Yogyakarta-Bandung. Perjalanan ini merupakan
perjalanan panjang yang diakselerasi, kenapa diakselerasi? Karena
ternyata orang tua saya di rumah merencanakan untuk mudik ke kampung
halaman di ujung Jawa Barat sana. Maka, perjalanan JOGLO SEMAR ini kami
kebut. Di Semarang kami singgah ke Stasiun Tawang, Masjid Agung Jawa
Tengah yang memiliki arsitektur yang megah dan unik, kemudian ke Mesjid
Agung Semarang, Ke daerah Kauman Semarang, Pecinan, Pasa Johor, Simpang
Lima, Lawang Sewu, Tugu Muda, 0 (nol) kilometernya kota Semarang, ke
kawasan Kota Lama Semarang seperti mampir ke Gereja Blenduk. Namun
sayang kami tidak sempat mampir ke Klenteng Sampoo Kong karena harus
segera ke Solo. Di Solo, kami pun mampir ke Musem Radya Pustaka,
keliling Solo dengan Trans Solo, Mesjid Agung Surakarta, Kraton
Surakarta Hadiningrat yang merupakan istana Jawa Kuno dengan sentuhan
Eropa, Pasar Klewer, Pasar Triwindu, Jalan santai sepanjang Jalan Slamet
Riyadi, dan masih banyak lagi. Adapun di Yogyakarta, saya dan sahabat
saya kembali menelusuri jalanan kota Yogyakarta, karena sudah terlalu
cape akibat perjalanan Semarang-Solo, maka kami menyusuri jalan
Yogyakarta memakai becak dan Trans Jogja, dan mampirlah ke Candi
Prambanan, yang merupakan Candi dari umat agama Hindu, yang dikenal juga
dengan sebutan Candi Loro Jongrang.
jalan-jalan hemat Semarang
Di tahun 2011, saya kembali melakukan perjalanan. Kali ini yang dekat-dekat saja, saya namakan Short Trip Backpacking,
karena saya hanya pergi ke Anyer dan itu pun pulang-pergi, berangkat
pagi-pulang malam. Sebenarnya saya melakukan perjalanan ini tidak
direncanakan, saya pergi karena hari itu teman yang dulu pernah dekat
dengan saya akan menikah, dan saya patah hati, hahaha. Ah sudahlah, itu
masa lalu dan sekarang saya pun sudah lupa, karena saya harus move on dan move up.
Dengan berbekal informasi dari om Google, saya dan kedua orang sahabat
saya berangkatlah ke Anyer dari Kampung Rambutan. Di Anyer, kami
menyusuri pantai Marbella, naik ke lantai paling atas Mertjusuar Anjer yang
didirikan tahun 1885 dan melihat Anyer dan sekitarnya dari atas, serta
napak tilas ke 0 (nol) kilometernya jalan Anyer-Panarukan. Menurut
sejarah, jalan Anyer-Panarukan ini dulu dibangun atas dasar kerja paksa
(rodi) pada zaman Belanda, pembuatan jalan ini merenggut nyawa-nyawa
para pahlawan yang tak diketahui namanya.
jalan-jalan hemat Solo
Masih
di tahun yang sama di bulan ke sepuluh saya kembali jalan-jalan ke
Pangandaran, Ciamis Jawa Barat. Kali ini bersama keluarga, sehingga
lebih terjamin dalam hal logistik. Pangandaran merupakan salah satu
kawasan laut di selatan pulau Jawa. Bisa dibilang tidak ke Pangandaran
kalau kita tidak berkunjung ke Green Canyon dan Batu Karas, maka kami
pun pergilah kesana, dan benar saja Green Canyon nya Indonesia memang
tidak kalah dengan Green Canyon yang ada di Luar Negeri, bisa berenang
pula disini, keren sekali pemandangannya. Oh ya, dan jangan lupa bermain
sepeda mengelilingi pantai timur Pangandaran. Dipenghujun tahun 2011,
saya kembali jalan-jalan. Tapi kali ini sendirian, karena tema kali ini
adalah berkunjung ke negara jiran yaitu Malaysia dan Singapura. Banyak
hal-hal baru yang saya dapatkan ketika jalan-jalan sendirian, seru,
tegang, senang, pokoknya excited.
jalan-jalan Pangandaran
Medio
tahun 2012 ini, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan organisasi
selama seminggu di Lampung. Dan hal tersebut tidak saya dan teman-teman
lain sia-siakan. Di waktu senggang kami bermain ke Pantai (lupa lagi
namanya J
), lumayan bisa lihat terumbu karang dan pasir putih. Terakhir
jalan-jalan di tahun 2012 ini yaitu sekitar 1 bulan dan 2 minggu yang
lalu yaitu ke Gunung Wayang dan Ke Ciwidey yang terletak di Kabupaten
Bandung. Di Gunung Wayang terletak Situ Cisanti, yang juga merupakan
hulu dari sungai Citarum. Ternyata hulu sungai Citarum ini masih bersih,
bahkan mata air di dekat Situ Cisanti ini bisa langsung diminum tanpa
harus dimasak terlebih dahulu. Berbeda sekali dengan bagian tengah dan
hilir sungai Citarum yang katanya merupakan salah satu sungai terkotor
dan tercemar di dunia. Di Ciwidey, saya dan seorang sahabat saya
berkesempatan untuk menjelajahi Kawah Putih dan Situ Patengan (Situ
Patenggang). Di Kawah Putih, kita bisa melihat bentang alam yang luar
biasa indahnya, suara kicau burung, langit biru, gemuruh belerang,
lumpur belerang yang bergradasi, bercampur menjadi satu. Sedangkan di
Situ Patengan kita bisa naik perahu untuk sampai ke Pulau Asmara dan
Batu Cinta, itu kalau yang sudah punya pasangan.
jalan-jalan hemat Ciwidey
Untuk
akhir tahun ini sebenarnya saya belum merencanakan untuk melancong
kemana-mana, karena yang saya tahu akhir tahun adalah musim liburan, dan
tentu saja tempat-tempat wisata menjadi destinasi banyak orang, dan cost menuju
tempat wisata berikut akomodasinya akan ikut naik. Namun, ketika
membaca lomba menulis Rencana Liburan Akhir Tahun, saya menjadi teringat
untuk mewujudkan impian saya jalan-jalan ke Pulau Komodo. Pulau ini
memang sudah menjadi list dalam destinasi jalan-jalan saya.
Namun untuk sampai kesana ternyata tidak cukup dengan uang yang sedikit.
Jadi untuk sementara waktu saya masih berencana dan menabung dahulu,
dan beruntunglah saya jika saya mendapatkan kesempatan untuk jalan-jalan
gratis ke salah satu pulau yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur
yang dinobatkan menjadi New Seven Wonder of Nature. Komodo yang
merupakan khas fauna peralihan dari NTT, sampai saat ini hanya saya
lihat di televisi, internet, dan buku-buku. Saya berencana jika saya
jalan-jalan ke Pulau Komodo saya akan jalan-jalan ke Labuan Bajo yang
katanya merupakan meeting point untuk sampai ke Pulau Komodo.
Selain Pulau Komodo, saya pun ingin jalan-jalan melihat lebih dekat
fauna Komodo ke Pulau Rinca yang kabarnya Pulau Rinca dan Pulau Komodo
merupakan tempat yang memiliki populasi Komodo terbanyak. Selain melihat
komodo yang merupakan salah satu jenis hewan purba, saya pun ingin
menjelajah pantai dan bawah lautnya menggunakan perahu layar, konon
katanya Pantai Pink merupakan salah satu destinasi yang jangan sampai
terlewatkan jika kita pergi ke Pulau Komodo. Yap, sampai saat ini saya
masih bermimpi saja, dan siapa tahu saya bisa mampir kesana, karena
ternyata baru-baru ini saya patah hati, dan obat nya adalah jalan-jalan.
Ayo,
yang belum punya rencana jalan-jalan di akhir tahun ini, saya sarankan
pergi ke tempat-tempat yang saya sebutkan tadi bagi yang belum pernah
kesana. Tapi bagi yang sudah pergi kesana enaknya kemana yaa? Ke Pulau
Komodo sepertinya, atau ada yang lain? :D
Salam jalan-jalan hemat.