Lain lagi, di bulan berikutnya, ketika saya menonton berita, ada pasangan (perempuan-perempuan) yang akan menikah juga. Untung perempuan (yang berdandan ala laki-laki nya) segera ketahuan aslinya. Jadi keburu dibatalkan pesta pernikahannya, padahal udah dipasang tenda biru tuh di depan rumah mempelai perempuannya. Ckckck duniaaa duniaaa.
Nah, mungkin terinspirasi dari cerita diatas, murid privat saya yang masih amat sangat bocah, tiba-tiba ketika sedang ngobrol-ngobrol berkomentar gini sama saya:
Z: Bu, ibu laki-laki yang menyamar jadi perempuan ya?
S: Loh, ya bukan lah, perempuan tulen Z, gadis sampul pula
Z: Masa sih bu, itu kaki ibu ada bulu nya?
S: Hahaha. haduhhh ari kamu Z. Nah, sekarang ganti ibu yang nanya. Kamu perempuan yang menyamar jadi laki-laki ya?
Z: Ya bukan atuh buuu, saya laki-laki dong.
S: Wah, masa sih? itu kaki kamu gak ada bulu nya Z
Udah ah.