Minggu, 02 Desember 2012

Jalan-Jalan Hemat dan Obat Penawar

1353407777771173170 
(kawah putih, 13/11/2012, dok. pribadi)

Jalan-jalan hemat merupakan salah satu daftar hobi saya diurutan teratas. Orang-orang terkadang mengartikannya dengan istilah backpacking atau flashpacking. Namun bagi saya istilah apapun sah-sah saja, yang penting memenuhi beberapa unsur berikut: jalan-jalan, hemat biaya, bisa mengeksplore keindahan suatu tempat, dan bisa bertemu dengan orang-orang baru. Namun dalam jalan-jalan hemat ini, saya sendiri masih tergolong amatiran dalam mengelola budget, yang terpenting ya harus pandai-pandai mengelola uang selama diperjalanan. 

Pengalaman jalan-jalan hemat saya dimulai ketika saya baru saja ujian sidang skripsi, yaitu dipenghujung tahun 2008. Sebenarnya saya agak menyesal, mengapa hobi ini muncul diakhir saya kuliah, tidak dari dulu. Mungkin kalau dari dulu sudah banyak tempat-tempat yang sudah saya eksplore. Tapi ada pepatah bilang lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Maka dengan berpegangan kepada pepatah tersebut, setiap tahun saya selalu menyempatkan diri untuk mengeksplore keindahan alam yang ada di bumi ini. Macam-macam tema yang selalu saya usung dalam perjalanan ini, seperti tema tentang Laut, Pantai, Museum, Budaya, Sejarah, Gunung, Jelajah Kota, Kuliner, dan lain-lain. 

Kota pertama yang saya kunjungi untuk jalan-jalan hemat di tahun 2008 adalah Yogyakarta. Mengapa Yogyakarta? jawabannya sih simpel saja, karena teman dekat saya waktu itu akan menikah. Jadi ya sekalian saja jalan-jalan. Di Yogyakarta, saya bersama ketiga orang sahabat saya yang lain menumpang tidur di kos teman lama kami sewaktu SMP yaitu di daerah Kaliurang dekat kampus UGM. Beruntung waktu itu teman-teman kos-nya sedang libur UAS, jadi kami dengan bebasnya menguasai kos teman kami itu. Beruntung pula kami diberi pinjaman motor, sehingga kami bisa kesana kemari memakai motor tersebut. Di Yogyakarta, kami berjalan-jalan ke Marlioboro, napak tilas ke kampung Kauman yang merupakan sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah, ke Pasar Sunmor (Sunday Morning) UGM, keliling kampus UGM yang merupakan trademarknya kampus di Yogyakarta, ke Keraton, dan tentu saja tidak lupa kuliner Yogyakarta yang terkenal akan Nasi Gudeg dan Nasi Kucingnya. Ah ya, karena inti jalan-jalan ini adalah menghadiri pernikahan teman saya, maka sedikit sekali tempat yang kami eksplore, karena keterbatasan waktu pula yang mengharuskan untuk kami harus kembali ke Bandung. Namun, dari perjalanan tersebut, saya bertekad untuk kembali melakukan perjalanan lagi.

135357602134545223 
jalan-jalan hemat Yogyakarta

Di penghujung 2009, kembali saya diajak oleh sahabat dekat saya untuk jalan-jalan hemat ke Karimun Jawa, Jepara. Waktu itu saya masih ragu karena masih ada pekerjaan yang belum diselesaikan. Namun, karena dorongan dari sahabat saya yang begitu “dahsyat”, ditambah saya yang memang gampang terpengaruh untuk urusan jalan-jalan, akhirnya saya “ya” kan juga untuk ikut pergi ke Karimun Jawa, dengan terlebih dahulu mengebut PR saya tersebut. Saya pergi ke Karimun Jawa dari Bandung bersama tiga orang teman saya, perempuan semua. Jalan-jalan ke Karimun Jawa ini membutuhkan energi yang besar, karena dalam perjalanan ini saya menggunakan jalur darat dan laut. Jalur darat kami tempuh dalam waktu sekitar 10 jam, kemudian diteruskan dengan jalur laut dengan menumpang kapal laut sekitar 6 jam. Hampir seharian kami diperjalanan, karena kapal laut yang kami tumpangi ternyata ngetemnya sampai 4 jam. Namun kendala tersebut tidak menyurutkan langkah kami untuk sampai ke Karimun Jawa. Dan benar saja, lelahnya kita selama dijalur darat dan laut terbayarkan sudah, ketika sudah menginjakan kaki di pelabuhan Karimun Jawa karena alamnya begitu cantik nan eksotis, begitupun penduduknya yang sangat welcome. Di Karimun Jawa kami menginap di rumah penduduk (home stay), dekat dengan alun-alun, dan tentu saja dekat laut. Uniknya, di Karimun Jawa listrik hanya mengalir dari pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi (tahun 2009). Selain itu, biasanya penduduk jika malam hari selalu berkumpul di alun-alun untuk bersama-sama menonton layar tancab, selain untuk ajang silaturahmi juga untuk melepas lelah setelah bekerja di siang hari. Untuk mengeksplore keindahan Taman Laut yang ada di Karimun Jawa, kita harus menyewa kapal, jika ingin lebih murah usahakan untuk patungan dengan pelancong lain agar lebih murah menyewa kapal. Di sana saya jalan-jalan ke penangkaran hiu, ke rumah seorang teman di pulau Parang untuk makan jambal dan dawegan gratis, ke pulau Menjangan Besar dan Kecil, dan tak lupa snorkling yang merupakan inti dari wisata di Taman Laut Karimun Jawa ini. Ah pokoknya Aku Cinta Karimun Jawa, Cinta Indonesia. 

13535761831427365208
jalan-jalan hemat Karimun Jawa, Jepara

Di medio tahun 2010, saya kembali melakukan perjalanan. Destinasi kali ini adalah Bali. Ya, siapa yang tidak kenal Bali, bahkan orang bule yang tidak begitu tahu tentang Indonesia kadangkala bertanya “Indonesia itu sebelah mananya Bali ya?”. Nah loh. Ketika itu saya menempuh jalur darat dan laut untuk sampai ke Bali dari tempat tinggal saya di daerah Subang. Jadi, bisa dibayangkan lamanya perjalanan yang saya tempuh waktu itu untuk sampai ke Bali (mungkin sekitar 1 hari 1 malam). Ah, keindahan alam Indonesia khususnya Bali memang tiada habis-habisnya. Waktu itu saya main ke Ubud, Uluwatu, Sanur, melihat koleksi barang seni di Museum Le Mayeur, naik perahu di Bedugul, nonton tari kecak di GWK, sholat di mesjid Ibnu Batutah-Nusa Dua yang ternyata disana banyak tempat ibadah agama lain, makan malam di Pantai Jimbaran, berburu oleh-oleh di pasar Sukowati, main pasir di Pantai Kuta, dan masih banyak lagi tempat wisata lainnya.
13535762731156364683
jalan-jalan ke Bali

Di penghujung tahun 2010, saya dan sahabat saya jalan-jalan ke JOGLO SEMAR. Apa itu JOGLO SEMAR? Ialah kepanjangan dari Jogjakarta, Solo, dan Semarang. Ya, saya kembali lagi jalan-jalan ke Yogyakarta bersama seorang sahabat saya. Dimulai dengan rute Bandung-Semarang-Solo-Yogyakarta-Bandung. Perjalanan ini merupakan perjalanan panjang yang diakselerasi, kenapa diakselerasi? Karena ternyata orang tua saya di rumah merencanakan untuk mudik ke kampung halaman di ujung Jawa Barat sana. Maka, perjalanan JOGLO SEMAR ini kami kebut. Di Semarang kami singgah ke Stasiun Tawang, Masjid Agung Jawa Tengah yang memiliki arsitektur yang megah dan unik, kemudian ke Mesjid Agung Semarang, Ke daerah Kauman Semarang, Pecinan, Pasa Johor, Simpang Lima, Lawang Sewu, Tugu Muda, 0 (nol) kilometernya kota Semarang, ke kawasan Kota Lama Semarang seperti mampir ke Gereja Blenduk. Namun sayang kami tidak sempat mampir ke Klenteng Sampoo Kong karena harus segera ke Solo. Di Solo, kami pun mampir ke Musem Radya Pustaka, keliling Solo dengan Trans Solo, Mesjid Agung Surakarta, Kraton Surakarta Hadiningrat yang merupakan istana Jawa Kuno dengan sentuhan Eropa, Pasar Klewer, Pasar Triwindu, Jalan santai sepanjang Jalan Slamet Riyadi, dan masih banyak lagi. Adapun di Yogyakarta, saya dan sahabat saya kembali menelusuri jalanan kota Yogyakarta, karena sudah terlalu cape akibat perjalanan Semarang-Solo, maka kami menyusuri jalan Yogyakarta memakai becak dan Trans Jogja, dan mampirlah ke Candi Prambanan, yang merupakan Candi dari umat agama Hindu, yang dikenal juga dengan sebutan Candi Loro Jongrang.
1353576356461236699
jalan-jalan hemat Semarang

Di tahun 2011, saya kembali melakukan perjalanan. Kali ini yang dekat-dekat saja, saya namakan Short Trip Backpacking, karena saya hanya pergi ke Anyer dan itu pun pulang-pergi, berangkat pagi-pulang malam. Sebenarnya saya melakukan perjalanan ini tidak direncanakan, saya pergi karena hari itu teman yang dulu pernah dekat dengan saya akan menikah, dan saya patah hati, hahaha. Ah sudahlah, itu masa lalu dan sekarang saya pun sudah lupa, karena saya harus move on dan move up. Dengan berbekal informasi dari om Google, saya dan kedua orang sahabat saya berangkatlah ke Anyer dari Kampung Rambutan. Di Anyer, kami menyusuri pantai Marbella, naik ke lantai paling atas Mertjusuar Anjer yang didirikan tahun 1885 dan melihat Anyer dan sekitarnya dari atas, serta napak tilas ke 0 (nol) kilometernya jalan Anyer-Panarukan. Menurut sejarah, jalan Anyer-Panarukan ini dulu dibangun atas dasar kerja paksa (rodi) pada zaman Belanda, pembuatan jalan ini merenggut nyawa-nyawa para pahlawan yang tak diketahui namanya.

13535788641599595464
jalan-jalan hemat Solo

Masih di tahun yang sama di bulan ke sepuluh saya kembali jalan-jalan ke Pangandaran, Ciamis Jawa Barat. Kali ini bersama keluarga, sehingga lebih terjamin dalam hal logistik. Pangandaran merupakan salah satu kawasan laut di selatan pulau Jawa. Bisa dibilang tidak ke Pangandaran kalau kita tidak berkunjung ke Green Canyon dan Batu Karas, maka kami pun pergilah kesana, dan benar saja Green Canyon nya Indonesia memang tidak kalah dengan Green Canyon yang ada di Luar Negeri, bisa berenang pula disini, keren sekali pemandangannya. Oh ya, dan jangan lupa bermain sepeda mengelilingi pantai timur Pangandaran. Dipenghujun tahun 2011, saya kembali jalan-jalan. Tapi kali ini sendirian, karena tema kali ini adalah berkunjung ke negara jiran yaitu Malaysia dan Singapura. Banyak hal-hal baru yang saya dapatkan ketika jalan-jalan sendirian, seru, tegang, senang, pokoknya excited.
 

1353576686111199027
jalan-jalan Pangandaran

Medio tahun 2012 ini, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan organisasi selama seminggu di Lampung. Dan hal tersebut tidak saya dan teman-teman lain sia-siakan. Di waktu senggang kami bermain ke Pantai (lupa lagi namanya J ), lumayan bisa lihat terumbu karang dan pasir putih. Terakhir jalan-jalan di tahun 2012 ini yaitu sekitar 1 bulan dan 2 minggu yang lalu yaitu ke Gunung Wayang dan Ke Ciwidey yang terletak di Kabupaten Bandung. Di Gunung Wayang terletak Situ Cisanti, yang juga merupakan hulu dari sungai Citarum. Ternyata hulu sungai Citarum ini masih bersih, bahkan mata air di dekat Situ Cisanti ini bisa langsung diminum tanpa harus dimasak terlebih dahulu. Berbeda sekali dengan bagian tengah dan hilir sungai Citarum yang katanya merupakan salah satu sungai terkotor dan tercemar di dunia. Di Ciwidey, saya dan seorang sahabat saya berkesempatan untuk menjelajahi Kawah Putih dan Situ Patengan (Situ Patenggang). Di Kawah Putih, kita bisa melihat bentang alam yang luar biasa indahnya, suara kicau burung, langit biru, gemuruh belerang, lumpur belerang yang bergradasi, bercampur menjadi satu. Sedangkan di Situ Patengan kita bisa naik perahu untuk sampai ke Pulau Asmara dan Batu Cinta, itu kalau yang sudah punya pasangan.

13535768271796280220
jalan-jalan hemat Ciwidey

Untuk akhir tahun ini sebenarnya saya belum merencanakan untuk melancong kemana-mana, karena yang saya tahu akhir tahun adalah musim liburan, dan tentu saja tempat-tempat wisata menjadi destinasi banyak orang, dan cost menuju tempat wisata berikut akomodasinya akan ikut naik. Namun, ketika membaca lomba menulis Rencana Liburan Akhir Tahun, saya menjadi teringat untuk mewujudkan impian saya jalan-jalan ke Pulau Komodo. Pulau ini memang sudah menjadi list dalam destinasi jalan-jalan saya. Namun untuk sampai kesana ternyata tidak cukup dengan uang yang sedikit. Jadi untuk sementara waktu saya masih berencana dan menabung dahulu, dan beruntunglah saya jika saya mendapatkan kesempatan untuk jalan-jalan gratis ke salah satu pulau yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur yang dinobatkan menjadi New Seven Wonder of Nature. Komodo yang merupakan khas fauna peralihan dari NTT, sampai saat ini hanya saya lihat di televisi, internet, dan buku-buku. Saya berencana jika saya jalan-jalan ke Pulau Komodo saya akan jalan-jalan ke Labuan Bajo yang katanya merupakan meeting point untuk sampai ke Pulau Komodo. Selain Pulau Komodo, saya pun ingin jalan-jalan melihat lebih dekat fauna Komodo ke Pulau Rinca yang kabarnya Pulau Rinca dan Pulau Komodo merupakan tempat yang memiliki populasi Komodo terbanyak. Selain melihat komodo yang merupakan salah satu jenis hewan purba, saya pun ingin menjelajah pantai dan bawah lautnya menggunakan perahu layar, konon katanya Pantai Pink merupakan salah satu destinasi yang jangan sampai terlewatkan jika kita pergi ke Pulau Komodo. Yap, sampai saat ini saya masih bermimpi saja, dan siapa tahu saya bisa mampir kesana, karena ternyata baru-baru ini saya patah hati, dan obat nya adalah jalan-jalan.

Ayo, yang belum punya rencana jalan-jalan di akhir tahun ini, saya sarankan pergi ke tempat-tempat yang saya sebutkan tadi bagi yang belum pernah kesana. Tapi bagi yang sudah pergi kesana enaknya kemana yaa? Ke Pulau Komodo sepertinya, atau ada yang lain? :D

Salam jalan-jalan hemat.

Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...