Jumat, 25 November 2011

Flash(Back)packing Int'l: SG


Sebelum menguap ingatan yang ada di kepala ini (dan emang udah agak-agak menguap), saya akan menuliskan catatan perjalanan saya ketika pergi PERTAMA KALI melakukan perjalanan internasional. Kalo yang lokal udah saya tulis sebagian ya di catatan travelling sebelumnya. Cekidot aja kalo yang mau baca :D.

Hehe yaa pengalaman pertama kali adalah suatu momen yang tidak akan pernah saya lupakan.

Marilah kita memulai bercerita:

Di awal tahun 2011 saya membuat resolusi yang berderet-deret, yang saya tuliskan dalam kertas-kertas A4, dan saya tempelkan di pintu lemari saya agar bisa saya lihat setiap hari, dan merasuk dalam diri saya. Hahahahahaha lebayyyyy.

Salah satu target saya yang berderet-deret itu, adalah going to foreign. Maka, membuat paspor dan mencari kesempatan ke luar negeri dengan minimum budget adalah ikhtiar yang harus saya capai.

How to make a passport, akan saya ceritakan dalam cerita lain saja yaa. Sekarang kita to the point aja How to go to Foreign, firstly. Hihihi.

Awalnya, saya melihat sebuah notes yang ditulis oleh seorang bookswriter, mbak Claudia Kaunang namanya. FYI, Saya memiliki beberapa buku-buku mbak CK ini, karena saya sangat tertarik untuk ngetrip ke luar negeri dengan minimum budget tapi dengan fasilitas nyaman, hehehe, yaaa boleh dikatakan saya adalah Flashpacker, karena kalau menyebut diri ini Backpacker, kayaknya belum deh :D

Di dalam notes nya, mbak CK mengajak para pembacanya untuk ngetrip bareng ke Singapore pas weekend dengan budget minimum. Hmm saya tertarik sangat, karena pergi ke luar negeri adalah target saya tahun ini. Namun, saya malah terlambat daftar trip ini, akhirnya saya nge-inbox mbak CK deh, dan yiiiihaaa akhirnya saya diperbolehkan daftar trip ini, dan nanti akan di list siapa-siapa saja yang boleh ikut trip ini.

Singkat cerita, saya termasuk salah satu peserta dalam trip mbak CK ini. Maka, kegiatan saya selanjutnya adalah mencari tiket murah meriah ke Singapore. Hmm, awalnya saya berencana berangkat dari Soekarno-Hatta, namun karena ternyata dari Bandara Husein (Bandung) juga ada keberangkatan langsung ke Singapore, maka saya pun memilih dari Husein saja.

Sebelum saya membeli tiket, terlintas dalam benak saya, kenapa saya nanti enggak ngetrip ke Malaysia aja sekalian, ngetrip sendirian pastinyaaa, hikss nasib masih melajang :D. Jadi, ketika acara dari mbak CK di Singapore beres, saya langsung terbang lagi ke Malaysia sendirian alias solo flashpacker. Hehehe. Maka dengan semangat berkobar-kobar untuk solo-flashpacker, saya pun memantapkan hati membeli tiket ke Malaysia juga. Dan tahukah, saya melakukan trip ini ga bilang-bilang dulu ke ortu saya looh, takut ga diijinin kalo sendirian, nah baruuu setelah mendapatkan tiket PP BDO(Bandung)-SIN(Singapura)-KL(Malaysia)-BDO(Bandung) saya pun bilang ke ortu dengan jaminan insya Alloh pulang pergi selamat sampai tujuan, dan akhirnya diijinin deh, mau gimana lagi kalau udah beli tiket? :D Entah yaaa semangat berpetualang itu selalu membuat saya exicited gini..

Oh ya, saya mencari-cari tiket murah meriah di www.utiket.com. Saya mencari flight Bandung-Singapore, lalu Singapore-Malaysia, dan Malaysia-Bandung. Yaaa lumayanlah lah saya menghabiskan sekitar 1 juta untuk ke-3 penerbangan tersebut, mbak CK sih bilang mahal enggak, murah pun enggak. Masalah tiket DONE alias bereeeessss. Oh ya, saya memesan e-tiket untuk membeli tiket Air Asia dan Tiger Ways Airlines waktu itu. Jadi, kita nanti oleh Air Asia dan Tiger Ways itu, ketika sudah membeli tiket online tersebut akan dikirimi e-mail yang isinya adalah nomor booking. Nah, attachment yang berisi nomor booking dari maskapai tersebut, nanti kita print out sendiri dan kemudian kita bawa nanti ketika kita check-in di bandara. Oh ya, saya ga pake bis ke Malaysia dari Singapore nya, karena saya ga safe aja gitu kalau harus pake bis malam SG-MY sendirian, hehe..ongkosnya pun kalo ga salah hanya 8 dollar, belum termasuk tax tapi.

Akhirnya, waktu keberangkatanpun perlahan-lahan mulai mendekat, dan saya deg-deg an sekali mendekati hari H tersebut. Jujur, karena keberangkatan nanti adalah pertama kalinya saya naik pesawat, dan pertama kalinya saya pergi ke luar negeri, dan masalah lainnya adalah SENDIRIAN pulaaaa, without someone I know before, dan parahnya lagi adalah ke negeri orang pula.

Oh ya, karena trip ke Singapore ini barengan grup nya pembaca buku mbak CK, maka saya tidak menyiapkan itinerary yang detail, karena sudah disediakan. Saya hanya mempersiapkan mental untuk berangkat sendirian ke Singapore, karena kita (booksreader nya mbak CK) akan janjian di Changi Airport Singapore (hellooowww ini janjian tapi kok di negeri orang ).

Nah, sedangkan untuk trip ke Malaysia, saya harus benar-benar menyiapkan itinerary sendiri karena saya berangkat sendiri. Saya mencari-cari tempat mana yang harus dikunjungi, mau nginep dimana, transportasi disana pakai apa, dsb. Kalau tentang perjalanan ini saya berpanduan sama bukunya mbak CK dan blog tetangga yang menuliskan perjalanannya. Terimakasiiihhh .

Intinya, ketika saya mempersiapkan first timer departure ini, almost everyday, saya selalu bertanya kepada orang-orang yang sudah saya kenal sebelumnya atau baru saja kenalan yang pernah melancong ke negeri Jiran tersebut (seperti penginapan yang cozy dan murmer dimana, tempat wisata yang cihui dimana aja, transportasi disana gimana, masyarakatnya gimana). Hahahaha intinya gw gak mau nyasar di negeri orang, dan berujung gak bisa balik hihihi, lebayyyy.

Sekitar beberapa minggu sebelum departure, sayapun searching pelbagai hal yang harus dipersiapkan sebagai solo flashpacker.

Mmm saya akan membagi persiapan saya kepada kategori:
1.    Dokumen dan data yang harus di persiapkan
2.    Barang bawaan yang harus di bawa

-Dokumen dan data yang harus dipersiapkan adalah:
a.    Prin out e-tiket, dan kemudian foto copy e-ticket tersebut sebagai back up bila ada kehilangan.
b.    Passpor, kemudian foto copy juga passpornya sebagai back up.
c.    Itinerary (kalau ga detail yaa secara garis besarnya juga ga apa-apa, asal kita tahu tujuan kita nanti mau kemana, jadi ga blank banget ya)

*FYI, selain saya mengcopy semua dokumen tsb, saya juga menscan  semua dokumen tersebut untuk disimpan di flashdisk yang nanti saya bawa kemana-mana. Saya tidak hanya menscan e-ticket dan passpor, tapi saya juga menscan akta kelahiran, npwp, ktp, pas foto, sampai ijazah dan transkrip nilai pun saya scan (hihihihi mau melancong apa mau nyari kerja sih ini :D).

-Barang bawaan yang harus di bawa,
Hmmm kalau mengenai barang bawaan, biasanya perempuan suka lebih banyak bawa barang bawaanya dari pada laki-laki. Tapi prinsip saya kali ini adalah, jangan banyak bawa barang, karena dalam tiket pulang-pergi, saya ga beli bagasi (hihi biar hemyaattt dikit lah), jadi mau gak mau barang bawaan saya gak boleh lebih dari tujuh kilo (hmm walaupun sebenarnya aturan ini ga begitu saklek juga sih ketika di Bandara, karena ternyata bagasi teman saya ada yang lebih dari tujuh kilo dan gak kena charge kok, asal jangan banyak banget aja kali yaaaa :D) .

-Barang bawaan yang harus di bawa, saya bagi ke dalam 2 tas; tas gendong besar dan tas eiger kecil yang di selendangkan.

Dalam tas eiger kecil ini (u know yaaa produk eiger ini banyak saku-saku nya, jadi walaupun kecil, bisa bawa barang bawaan segambreng hehehe I love eiger), saya membawa dokumen-dokumen penting seperti: al-qur’an kecil, tiket (foto copy nya), paspor, notes, pulpen, itinerary, buku bacaan,  flashdisk berisi dokumen yang di scan, uang kertas uang receh, atm, dompet, air minum kecil, hand phone, kamera digital+baterai, alamat dan no telepon penting di Singapura dan Malaysia (seperti KBRI-nya dan tempat kita akan menginap nanti).

Adapun dalam tas gendong besar (mmm ga besar-besar amat sih yaa), saya membawa: baju atasan 2, kaos untuk tidur 1, mukena, celana panjang 1, daleman, handuk, peralatan mandi, kain bali (multifungsi bisa dipakai untuk selimut, alas duduk, kerudungan, dll), persediaan uang, print out tiket, fotocopy paspor, npwp, akta, buku bacaan. Nampak sedikit kan? Tapi kenapa pas dipacking berulang kali tampak padat penuh itu tas saya hikss belum nanti pas pulang nya, pasti lebih dari ini (v,v).

Oh ya, si tas tersebut sebisa mungkin jangan pernah jauh dari kita, sebisa mungkin (kalau sedang outdoor) dapat kita pantau. Apalagi tas kecil tersebut, harus dijaga baik-baik ya pemirsaaa. Hahahaha pengalaman saya waktu di Singapura, mandi pun saya bawa-bawa tuh tas kecil ke kamar mandi, takut ilang soalnya hahaha (parno sama hati-hati sih ini?).

*FYI, kalau naruh uang diusahakan jangan di satu tempat yaa, jadi kalau ada kejadian yang tidak diinginkan (misal: hilang), masih ada cadangan lainnya. Nah, kalau saya sih kemarin, nyimpen uang di tas kecil, di tas besar, di saku baju, dan saku celana. Kalo mau lebih safe, pake ATM juga sih gapapa, tapi kalo ga salah pas saya ngambil duit di ATM sono di potong ampe 15ribu gitu deh.

Pertengahan September 2011 pun tiba......
Hari itu hari Jum’at sore, saya baru pulang kerja pukul setengah 6 sore, sedangkan saya harus sudah ada di bandara Husein besok, paling lambat jam 7 pagi. Maka, karena jarak dari rumah saya ke Bandara Husein itu sekitar 2,5 jam, dan alih alih khawatir besok tidak ada elf yang berangkat pukul 3 shubuh, maka saya memutuskan untuk berangkat malam ini juga ke Bandung. Dan nginep di teman saya yang baru saya kenal ketika saya test beasiswa Mien Uno.

Singkat cerita, saya pun berangkatlah malam itu ke Bandung, hmm ibu saya sempat khawatir karena putri bungsunya ini mau melancong sendirian, mana berangkat malam-malam pula. Saya hanya meyakinkan kalau ibu cukup berdo’a saja supaya saya selamat sampai tujuan, dan tidak ada apa-apa selama dalam perjalanan. Akhirnya ibu pun melepaskan saya dengan perasaan galau.

Kemudian, saya pun diantarkan oleh kakak saya yang laki-laki ke pemberhentian angkutan umum alias elf menuju Bandung. Dalam mobil tersebut semuanya bapak-bapak, hanya saya sendiri perempuan, awalnya sih deg-deg an saya juga, tapi sepanjang jalan saya komat-kamit berdo’a sampai tertidur, dan taraaaaa sampai deh di terminal Bandung untuk kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju daerah kost-an teman saya itu.

Eh yaaa, dan ternyata teman saya baru bisa jemput saya sekitar jam9an, akhirnya saya ngadem dulu deh malam-malam di mesjid Unpad DU, sekalian nostalgia ma kampus . Akhirnya sekitar pukul setengah 10an pun teman saya mbak Dindun datanglah menjemput memakai kuda putih, eh salah memakai motor matic maksudnya hehe. Sampai di kostan kita ngobrol-ngobrol dulu, dan leeeppp bobo lah kita.

Shubuh-shubuh sekali saya bangun, mandi, dan beres-beres perlengkapan, sholat shubuh, dan siap-siap mau berangkat. Mbak Dindun pun mengantar sampai ke depan kostan, dan saya pun berangkatlah naik angkot Caringin-Sadang Serang menuju arah Bandara Husein Sastranegara (jiaaaaaa orang lain pake taksi ini mah naik angkot hihihi, bodo amat ahhh), bayarlah Rp 2500,-. Kemudian turun di gerbang depan Husein, saya pun meneruskan memakai ojek ke depan bandara dengan ongkos lima ribu rupiah, hmm sebenarnya kalau mau jalan kaki sih bisa cuma 1 kilo an aja, tapi kan saya lagi ngejar waktu dan gak mau aja gitu nyampe depan bandara ngos-ngosan kayak dikejar-kejar orang .

Saya pun sampailah di depan bandara, dan masuk ke arah departure. Dan sebelum saya menscan tas, air minum yang saya bawa saya buang dulu, ahahaha karena air minum nya 600ml, takut disuruh dibuang ntar juga. Dan akhirnya saya menscan semua barang saya ketika masuk, kemudian mendatangi counter Air Asia sambil menyerahkan print out tiket dan paspor untuk mengambil boarding pass, kemudian menuju meja pembayaran airport tax, dan membayar lah Rp.75.000,-. Hmm lumayan lebih irit setengahnya bila dibanding berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta yang tarifnya Rp.150.000,-. Oh ya, ketika petugas Air Asia melihat paspor saya yang kosong melompong belum ada cap satu pun, dia menanyakan apakah sudah beli tiket untuk pulang kembali ke Indonesia, saya pun bilang sudah, mm karena kalau belum beli tiket pulang, bisa jadi di ignore untuk masuk ke Singapore. Karena disangkanya kita mau bekerja di negeri orang. Hayyahhhhh.

Okeyy karena loket imigrasi buka pukul 07.00, maka sayapun leyeh-leyeh dulu duduk di kursi sambil mengumpulkan nyawa dan melawan kekhawatiran yang terus menerus membayangi. Oh ya, nanti ketika kita membawa boarding pass, kita juga akan dikasih kartu untuk diisi dan dikembalikan ke bagian imigrasi ketika kita lewat nanti. Nah, makanya jangan lupa bawa PULPEN yaaa, masa minjem, berabe doong .

Jam 07.00 pun tiba, dan loket imigrasi di buka, sayapun ikut ngantri, ketika tiba giliran saya, saya menyerahkan paspor, boarding pass, dan kartu yang saya isi tadi. Sambil melihat-lihat paspor dan boarding pass saya, petugas pun bertanya: neng dari Ciamis?|saya: iya (dalam hati halaahhh)| petugas: sudah punya tiket pulang? | saya: sudah pak | petugas: mau berapa hari disana? | saya bilang: 5 hari pak | petugas: masih kuliah apa udah lulus? | saya: udah lulus pak | petugas: nanti pulang lagi kesini ya, jangan bekerja disana | saya: hadeuhhh bapaaa ga atuh.
 Akhirnya petugas itu membubuhkan cap di paspor saya, yang menandakan paspor saya sudah tidak ompong lagi . Melewati loket imigrasi, kemudian melewati tempat scan barang lagi, lalu kemudian saya berjalan ke arah keberangkatan internasional, dan menemukan dua jalan, ke kanan ke arah Malaysia, ke kiri ke arah Singapura.  Dan berbeloklah saya ke arah kiri. Para penumpang di pagi itu masih sedikit, saya pun menunggu di kursi tunggu sambil melihat ke arah kaca dengan pemandangan pesawat-pesawat. Sambil menunggu pengumuman penumpang dipersilahkan naik, saya pun foto-foto dulu, lalu hot spot-an. Dan akhirnya penumpang dipersilahkan naik pesawat deh, sayapun naiklah. Dan untunglah saya kebagian duduk di kursi yang dekat jendela, sehingga bisa melihat pemandangan daratan dari atas.

Sebelum naik pesawat, saya menyempatkan dahulu untuk memfoto pesawat Air Asia tersebut. Ambooyyyy begitu exicited nya saya ketika pertama kali naik tangga pesawat ini, senyum-senyum gak jelas, hahaha agak-agak lebay sihh, tapi emang gitu kok. Saya pun masuk dengan iringan senyum pramugara dan pramugari serta kapten pilot yang ehmm ganteng :D.

Disamping saya ternyata ada anak SMA (cowo) yang hendak pergi ke Singapore (dia pun sendirian), katanya mau nonton konser apaaaa gitu, kagak kedengeran. Wahh dia aja berani masih SMA, saya pun harus lebih berani doongg secara lebih tua gini.

Waktu di pesawat, penumpang pun di kasih kartu lagi (kayaknya kartu imigrasi Singapore). Yaa saya pun ngisi identitas lagi (once again, don’t forget to bring a pen).

Penerbangan dari Bandung ke Singapura itu kurang lebih 2 jam perjalanan yaa. Saya berangkat dari Bandung sekitar 07.30 dan sampai sekitar 10.30. Nah loh, itu mahh 3 jam perjalanan dooonggg. Eitss, jangan salah kira dulu, karena Indonesia dan Singapore itu beda 1 jam, lebih cepet jam Singapore. Its mean, kalo kita nyampe 10.30 waktu Singapore, berarti di Indonesia masih 09.30.

Akhirnya, sampailah saya di Changi Airport. Wohoooooooooo seneng bangettttt tiada terkira, akhirnya saya bisa sampe juga di negara orang. Nah, sekarang waktunya ke bagian imigrasi yang ada di terminal ini. Ckckckck ini Changi Airport gedeeeeeeee beuttttttt ya, sampe saya gak tau musti ke sebelah mana ini imigrasi sih? Hahahaha. Yaaaa dengan modal gak tau malu, saya pun ngikutin arus orang-orang yang tadi pada turun dari Air Asia aja deh. Sayapun ngekorin 3 orang mbak mbak. Nananana hati riang senang horeee udah nyampe negeri orang. Namun, ketiga orang itu tiba-tiba nyamperin saya. Mbak bisa minta tolong dipotoin? Saya: boleh|mereka (setelah pemotretan): mbak mw ke singapur juga?| saya: iya|mereka: mbak sama siapa?|saya: sendiri|mereka: wahh ga takut mbak?|saya: ya gitu deh|mereka: ya udah kita ngikut mbak aja deh, mbak nginep dimana?|saya: di Bugis, lohh? Emang kalian pada mau nginep dimana tadinya?|mereka: ga tau|saya: lohh, tapi saya nanti ketemuan sama teman-teman lain, jadi ga bisa bareng dulu, ya udah gini aja, nanti kalian cari aja penginapan ABC Bacpackers di daerah Bugis, saya nanti nginep disana kok|mereka: oke dehh, mbak emangnya nanti mau kemana aja?|saya: yaa macem-macem, ada itinerarynya kok|mereka: wah coba liat mbak, (lama-lama) mbak itinerarynya kita foto yaa, buat rute kita juga|saya: wahahaha sok aja deh.

Nah loh, niat hati tadi mau mbuntutin kemana mereka pergi, malah saya yang dibuntutin hahaha, padahal sama aja saya juga dak tahu apa-apa. Akhirnya kita pun bareng-bareng menuju kantor imigrasi. Hhh akhirnya ketika paspor saya udah diliat-liat dan cap cap cap, yang berarti saya di approve untuk masuk Singapore. Yeeeeyyyy yipiiiiii bisa masuk Singapura. Akhirnya saya dan para mbak2 tersebut berpisahlah di depan imigrasi, mereka saya kasih solusi untuk naik MRT di terminal 2 ehh apa 3 yaa, lupa. Dan saya berjalan ga tahu kemana, yang penting nyari Singapore Visitors Centre, karena saya janjian sama books writer Claudia Kaunang disana.

*FYI, usahakan kalo bepergian itu bikin itinerary yaaa temans, sayang sekali kalau waktu kita terbuang cuma-cuma hanya untuk nyari tempat buat nginep, mau jalan-jalan kemana aja,  naik transportasi apa aja, dsb. Yaaa walaupun di lapangan antara itinerary dan prakteknya sedikit berbeda karena suatu dan lain hal, at least kita udah punya pegangan gitu 

Wedehhh, daripada nyasar, sayapun nanya petugas where’s the SVC? Mereka pun menunjukkanya, dan akhirnya ketemu jugaa dehh sama mbak CK, dan book readers yang lain, dan kita pun kenalan lah sama mereka.

Oh ya, untuk yang belum punya informasi tentang Singapore, di Changi banyak bangettt, mau itu jadwal MRT, paket tour, map Singapore, ah apapun pokonya tentang Singapore bisa didapat di sana, lengkap dan gratis tentunya.

Sambil nunggu teman2 lain yang belum pada dateng, kita saling kenalan dulu, hmm namanya tukang jalan-jalan suka langsung cepet akrab nih, kompak lah kita :D. Kitapun makan dulu roti isi daging yang dibawa mbak mimi, wahahaha kita-kita ternyata pada laper, terbukti langsung habis itu makanan. Eh dan taunya ada temen kita yang belum nyampe ke SVC, kata mbak CK nyasar sampe ke terminal 3. Untungnya 1 jam kemudian ketemu deh.

Oh iya, kalau ada yang mau minum tinggal cari di sekitar terminal 1 ada air minum gratis kok, langsung dari kran-nya, tinggal pencet dan blussss langsung keluar air, tinggal majuin mulut deh ga usah pake gelas segala. Kalau saya sih dimasukin ke botol yang di bawa dari Indonesia, baru minum, dan buat persedian juga, lumayan mahal kalo beli air soalnya, sekitar 2-3 dollar untuk air minum kalo ga salah, apalagi di USS bisa ampe 5 dollar deh (hmm itungan saya masih Indonesia banget, apa-apa dikalikan Rp7000,- hihihi), ada juga sih yang murah di 7eleven (semacam alfamart) sekitar 1 dollar 20 sen, tapi saya ga nemu uy kalo di Changi mah. Jadi, usahakan bawa botol kosong aja yaa, trus diisi deh itu botol, kayak air kulkas kook, dingin gitu.

Dari Changi, berjalanlah kita ke arah luar, naik bis untuk kemudian makan di Restoran Makanan Laut Chai Chee. Kabarnya, restoran ini salah satu restoran seafood terkenal lohhhh di Singapura. Wahhh, saya memang berangkat dari Bandung tadi belum makan apa-apa, walhasil semua yang dihidangkan disana ludesssssss, saya nambah sepiring lagi apa 2 piring gitu hihi, hmmm pokoknya LEZATOS bangettt deh, yang ke Singapura, wajib kesini, kalo enggal nyesel deh (die die must try, orang Singapore bilang). Dan tau-nya yaaa, ketika beberapa hari saya kembali ke Indonesia, ada artis dari Indonesia, Jupe dan artis lainnya yang kabarnya mau ngisi acara di KBRI, makan di tempat itu juga di hari yang sama, tapi beda waktu, wahhh padahal kalau barengan kan seru yaa, bisa minta foto bareng #ups hahaha.

Beres makan, kita numpang sholat di lantai 2 restoran ini, hmm ibu pemilik restoran ini baik sekali ya, mau meminjamkan tempatnya untuk kita sholat. Anyway, waktu dhuhur disana sekitar pukul 1, bukan 12 yaa .

Dari Restoran Makanan Laut Chai Chee, kita pun meneruskan perjalanan lagi,  kemana lagi kalau bukan ke daerah Merlion dan sekitarnya. Oh ya, waktu itu kita selain ditemani mbak CK juga ditemani mbak Nathalie yang ternyata orang Bandung lulusan UNPAR yang kerja di Singapura.

Spot pertama yang dikunjungi bertemakan CULTURE and LANDMARKS. Yaa kita ke bangunan-bangunan bersejarah ataupun modern di Singapura ini, cucok banget lah untuk dijadikan background foto. Kita diajak ke daerah CBD (Central Business District), MRT City Hall dan Raffles Place. Nah, disana ada tempat-tempat yang harus dikunjungi (kalo enggak must must die try yaa ). Tempat itu apalagi kalau bukan Merlion Statue (itu looh patung ikan berkepala singa yang lagi nyemburin air ), Fullerton Hotel (yang dulunya kantor pos, oh yaa pas kita kesini ada yang lagi foto prewedd huaaaoo :P), Esplanade Theatre On The Bay (bangunan yang kayak buah durian, ada cucuk-cucuk nya gituu), Raffless Statue (Raffles Landing Site), Parliament House, The Art House, Victoria Theatre & Concert Hall, Asian Civilisation Museum, ke sekitarannya Marina Bay Sands, Marina Barrage (bendungannya orang Singapura, dan diatas Marina Barrage ini kita bisa ngeliat sekitaran Singapura dari atas), Art Science Museum, ke Universal Studio Singapore (numpang moto di depan globe nya doang, abisaan kalo masuk lumayan mahal), mampir sentosa sedikit, trus ke daerah Chinatown, liat-liat temples, ke Sri Marriamaman Temple, lanjut ke Pagoda Street (disana terdapat night market versi ChinaTown, murah-murah barangnya harus nawar tapi), lanjut  terus ke Clarke Quay (katanya sih happening banget ni tempat, tapi biasa aja kata saya mah hihihi, abisan cuma ada resto-resto dan bar-bar, yang memang dibangun di sepanjang Sungai yang bersih tentunya), lalu ke Kampong Glam dan Little India yang cuma numpang lewat aja abisan malam minggu suka desek-desekan booo (males juga kaan kalo saya sebagai cewek mah, risih gitu deh), abis itu ke hostel di daerah Bugis. Haaa yaaa dan saya ga inget semua tempat yang dikunjungi, hahaha makanya entar2 mah harus bawa rekaman ahhh..Duh pegel juga deh tadi walking tour-nya.

Oh ya, kita nginep di Paradiso, daerah Bugis (dekat MRT Bugis), tepatnya ada di jalan Kubor. Hoooo taukah kamu Kubor itu kata mbak CK berarti kuburan, hahaha pantesan ni daerah depan hostel sepi-sepi aja, ternyata kuburan toh. Hhh. Dan gak jauh dari situ ada Mesjid yang gede, Mesjid Sultan namanya, tadinya saya mau shalat disitu, tapi karena kelelahan akhirnya sholat di hostel aja deh. Oh yaa daerah Bugis itu deket juga sama daerah Arab street yaa.

Yang mau nginep di Paradiso, jangan khawatir jangan bimbang, tempatnya bersih kok, ada wifi nya, dikasih sarapan, ada AC, dikasih bantal, selimut, handuk, loker, dan yang buat doyan belanja tempat ini deket banget sama bugis junction, salah satu tempat belanja yang murah (hmm kalo saya sih cukup liat2 mupeng doang deh, belanja dikit aja lah yaa). Oh yaa biasanya kalau mau nginep di hostel, kita nambahin uang 10 dollar Singapura, sebagai jaminan kali yaaa, ntar juga dibalikin kok, pas kita check out.

*FYI, bagi yang doyan belanja dengan harga miring tapi model terkini, bisa dikatakan Singapura tempatnya. Hmm kalo saya sih belanja seperlunya aja (walaupun gatel pengen belanja , saya harus inget prinsip jangan belanja kelewatan disaat flashpacking/backpackingan, de). Teman-teman bisa dateng ke Mustafa Centre di daerah Little India yang buka 24jam, atau ke daerah Chinatown, Bugis Junction, atau Bugis Area Market (yang ini lebih murah daripada Bugis Junction),

Nah, malam harinya setelah makan malam di sekitar Bugis (apa Arab street ya?), waktunya istirahat, karena besok mau ngukur jalan Singapura lagi. Hiaaa dan saya baru inget belum ngabarin orang rumah, hihihi, pas ngechek sms, ibu saya udah beberapa kali nelpon dan ngesms, salah satu isinya bilang gini “de, meni ga dibales ibu ngesms teh” hihihi adeuhhh ibu saya khawatir anaknya nyasar-nyasar. Karena saya ga punya pulsa (gubrakk kere bangett deh gw), akhirnya saya ngabarin dengan chatingan pake YM deh sama ibu, hihihi untung ada wifi, jadi gretong deh . Ibu pun bilang, besok lagi chatingannya, akhirnya saya pun tiduurrrr, sekamar sama mbak mimi, mbak ririn, gita, dan nani.

Besoknya, setelah sholat shubuh (ingat disana shubuh sekitar jam 6), mandi, lalu saya sarapan ehh saya ketemu sama orang Malaysia yang lagi backpackeran juga ke Singapura. Hahaha padahal besok saya mau ke KL, jadi tanya dulu lah dikit-dikit tempat yang wajib dikunjungi disana. Btw mengenai makanan di Singapura, tenang aja di banyak makanan halal kok, kalau masih ragu ya tanya aja sama pedagangnya, atau liat kalau ada tulisan NO PORK NO LARD itu artinya insa Alloh halal.

Terus, sekitar jam 9, kita jalan kaki ke MRT bugis, mau jalan-jalan ke daerah Orchard. Yapp benar sekali jangan pernah ngaku ke Singapura kalau ga mampir ke Orchard Road ini. Walaupun kamu-kamu ga suka belanja, at least window shopping la yaaa (pasti gatel sih kalo ga beli 1 atau 2 barang sebagai oleh-oleh mah). Huakakakakakak, tema kali ini adalah mall ke mall. Kebanyakan sih saya cuma window shopping doang disini, sama nganterin yang belanja. Bukan karena saya ga doyan belanja, tapi karena tekad saya jalan-jalan adalah untuk melihat dunia,  dan saya gak mau nafsu belanja saya menodai perjalanan ini (hiaaaa sok banget deh gw, bilang aja kere :D). Di daerah Orchard saya cuma belanja sekitar 5 dollar aja di Takashimaya yang lagi diskon gede-gedean hahaha, ngirit booo buat saving budget ke Malaysia besok.

Oh ya, kalo dari MRT Bugis mau ke Orchad itu harus 2 kali ganti MRT. Yang pertama naik yang jalur hijau arah Joo Kon kemudian jangan lupa turun di MRT City Hall, kemudian transfer naik yang jalur merah  arah Jurong East turun di MRT Orchard. Eh, tapi saya berhenti di MRT Dhoby Ghaut deh, habis itu jalan kaki deh sepanjang Orchard Road. Hiaaa intinya asal kamu ga buta peta, insa Alloh kamu susah banget untuk tersesat di Singapura ini, karena detail bangett petunjuk arahnya.

Sepanjang Orchard Road ini, saya melewati Istana Negara-nya Singapura, terus di sebrang jalannya ada Istana Park nya (jadi, Istana sama Park nya kepisah oleh jalan raya), Concorde Shopping Mall, Orchard Central, 313Somerset, Orchard Shopping Centre, Orchard Building, Mandarin Gallery, The Heeren, Ngee Ann City/Takashimaya, Embassy nya New Zealand dan Polandia, The Paragon, Lucky Plaza, Wisma Atria, ION Orchard, H&M, Tangs Depstore, dan lupa lagi apaa yaaa haha abisan sepanjang jalan itu isinya mall semua atau hotel. Oh ya, sepanjang Orchard Road ini rata-rata mall nya nyambung-nyambung gitu dari satu mall ke mall lain, makanya daerah Orchard ini suka dibilang Orchard Road Shopping Belt, ya itu karena saling terhubung dari satu mall ke mall yang lain sehingga ga kepanasan ataupun kehujanan. Dan hebatnya, Negara tetangga ini walapun jarang ditemui tempat sampah di jalan sekitar Orchard tapi ini jalan bersih nya booo, cuma daun aja kali yang berserakan karena jatuh. Oh ya, saya ingetin jangan buang sampah dimana aja yaaa, CCTV mereka dimana-mana looo, kan ga lucu juga kena denda hanya karena buang sampah sembarangan.

Selain window shopping, saya makan siang dulu deh habiss laper banget, saya ga tau mesen apa, yang jelas enak dan halal pokoknya . Oh ya, habis itu kita makan Uncle Ice Cream dulu seharga 1 dollar aja. Kenapa disebut Uncle Ice Cream, yaa karena rata-rata yang jualannya bapak-bapak yang udah tua. Hmm enakloohh ada yang rasa cappuccino, tiramisu, coklat, kalo saya sih pilih yang rasa mint aja, segeeerrr. Oh ya, pilihan ice creamnya ada ice cream yang biasa yang dimasukin ke cup, sama ice cream yang dipotong gede terus dimasukin ke roti gitu. Saya sih nyobain yang dipotong.

Ngomong-ngomong mengenai orang yang udah tua, hmm saya suka miris ngeliatnya pas ke Singapore itu. Masa yaa, udah nenek-nenek masih kerja di foodcourt nya mall-mall itu, jadi yang officegirl nya pula alias tukang beres-beresnya, iya kalo pengunjungnya sedikit,m lahh di Singapore mana pernah mall pengunjungnya sedikit. Lain waktu saya nemuin nenek-nenek jadi cleaning service di changi air port, hmm saya suka mikir sendiri, ini kemana anak-anaknya yaaa, secara Singapore itu negara maju, masa iyaa anak-anaknya ga bisa nampung ibu nya di rumahnya, hmm apa mereka ga punya anak juga yaa. Hmmm entahlah, yang jelas saya bersyukur tinggal di Indonesia, karena makan ga makan harus kumpul, makan ga makan ada yang ngurusin apalagi kalau udah tua.

Balik lagi ke perjalanan ini, setelah beli uncle ice cream, kita menuju MRT Orchard, untuk kembali ke Bugis, karena trip ini sebentar lagi bubar, yang lain udah pada mau pulang ke Jakarta, Palembang, Banjarmasin, tapi saya dan 4 teman saya masih nginep satu hari lagi di Singapore, kalau teman saya yang lain pada mau ke Universal Studio Singapore dan Singapore Flyer dulu, kalo saya mau melanjutin perjalanan saya ke KL esok harinya.

*FYI, untuk naik MRT ini, kesemuanya harus beli lewat mesin tiket, atau disana dinamakan GTM (General Ticketing Mechine). Jadi, ketika kita tiba di shelter MRT Orchard, misalnya, sebelum naik kita beli tiket dulu di GTM ini, caranya: 1. Pencet dulu MRT tujuan kita (GTM ini touchpad yaa system nya), 2. Lalu pilih Buy Standar Ticket, 3. Nanti disana muncul harga yang harus kita bayar, 4. Misalkan kita harus bayar 2 dollar 5 sen, tapi kita ga punya receh 5 sen nya, tinggal masukan aja uang 3 dollar atau lebih dari itu, asal jangan lebih dari 5 dollar (apa 10 dollar yaa ?), 5. Tunggu tiket keluar dari mesin, dan tunggu uang kembalian dari mesin. Beres dehh, tinggal lewatin pagar yang menghalangi dengan menempelkan tiket yang tadi kita beli ke mesin yang dipagar tadi, hehehe. Gampangkan, ohh iya, kalau tiket kita ga bisa ke baca pas kita mau ngelewatin pagar itu, tinggal ngehubungin petugas yang sedang jaga di loket yang letaknya ga jauh dari sana. Bereesss deh, dan ga usah panic. Nah, habis itu kita naik MRT tujuan kita deh, jangan salah naik dan turun yaa, pokoknya perhatikan lampu yang berkedip-kedip diatas MRT itu yang menunjukkan kita sedang berada di MRT mana atau next destination kita mau ke MRT mana. Setelah kita sampai di MRT tujuan kita, jangan lupa kita kembalikan tiket yang tadi kita beli itu untuk mendapatkan uang deposit sebanyak 1 dollar yang tadi kita bayar ketika beli tiket, jadi misalkan tadi kan kita bayar 2 dollar 5 sen, nah, sesungguhnya harga tiket itu adalah 1 dollar 5 sen, karena yang 1 dollar nya masih milik kita, jika kita mengembalikan tiket itu. Caranya sama kaya pas beli tiket, hanya saja pas tombolnya pilih refund ticket (kalo ga salah) hehe, nanti keluar uang 1 dollar deh.

Akhirnya, sampailah kita di MRT Bugis, teman yang lain karena pesawatnya pukul setengah 7, jadi sore itu langsung berkemas untuk segera ke Changi, sedangkan saya dan 4 teman lain, nyampe penginapan, langsung ngukur jalan lagi ke Bugis Area, apalagi kalo bukan buat belanja oleh-oleh yang murah hahahaha. Yaaa kalo saya cukup dengan beli gantungan kunci, kaos, dan coklat aja deh :D yang penting sih fotonya, seperti kaka saya bilang, no photos ur trip is HOAX hahahaha, ogah la yaaa. Oh ya, malamnya, teman sekamar saya malah pergi lagi mau naik Singapore Flyer, saya sih ga ikut, selain udah malam juga untuk saving money aja untuk terbang besok (secara lumayan mahal juga ke Singapor Flyer). Hmmm walhasil saya tidur deh. Udah dulu yaaaa cerita Singapore sampai disini, cerita ke KL saya akan tulis besok aja deh, ini udah kepanjangan banget ceritanya :). Yang jelas, perjalanan saya berikutnya akan lebih excited karena besok jalan sendiri. Ada apa disana? Ditunggu aja yaaa ceritanya :). Terimakasih udah sempetin baca tulisan saya :)
















Kamis, 24 November 2011

intermezo: tragedi baso tahu

Suatu siang:

saya: mang, meser baso tahu (mang beli baso tahu)

emang tukang baso tahu (etbt): mangga neng, bade naon wae meser na? (silahkan neng, mau pake apa aja belinya?)

saya: mmm asal tong ngangge rapia w mang *nyaring dan pede pisan ngomongnya* (mmm asal jangan pakai rapia aja mang)

etbt: *mikir sambil mesem2*

tukang jualan mie ayam yang lagi duduk di belakang nimpalin: neng, maenya baso tahu ditalian? (neng, masa baso tahu diiket?)

saya: eh, entong angge paria mang maksudna hehehe *baru ngeh+gendok* (eh, jangan pake pare mang maksudnya hehehe)

etbt: hihihi iya neng

saya: sabaraha mang? (berapa mang?)

etbt: 5000 neng

saya: ieu mang acisna *ngaciirrr malu*]]

*heloooww kalo makanya kalo ngomong itu ga pake toa yaa, kalo rapia itu=tali yang terbuat dari plastik, kalo paria (pare) itu itu yaa sayuran yang pahit itu lohhh...

                                                          paria (pare)

                  tali rapia
 








                                                         



#semua gambarnya ngunduh dari mang google.com

Kamis, 03 November 2011

Mengenal Pancasila


Tahukah kamu, bahwa PANCASILA merupakan SUMBER dari segala sumber hukum di negara Indonesia ini.  Jadi, jika para pembuat kebijakan akan membuat peraturan, kebijakan, keputusan, atau apapun namanya HARUS-lah menjadikan PANCASILA sebagai acuannya.
PANCASILA memiliki arti lima sila. Tentu saja ada lima sila di dalamnya yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yang sering kita bacakan atau dengarkan ketika kita melakukan upacara bendera.

Keberadaan PANCASILA,  tidak serta merta ada dalam proses yang kilat, namun ada proses yang panjang dan bersejarah di dalam perumusannya dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945. Tahukah kamu, siapa saja yang merumuskan PANCASILA ini? Mereka adalah:

Mr. Muh Yamin
                        













   Soepomo
                                              Soekarno
















Namun, dari sidang BPUPKI tersebut belum tercapai kata mufakat mengenai dasar negara tersebut. Maka untuk menindaklanjutinya dibentuklah Panitia Sembilan yang bertugas untuk  merumuskan dan membahas gagasan dasar negara yang diajukan oleh tokoh tersebut.  Akhirnya, pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia Sembilan mengadakan pertemuan yang menghasilkan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Nah, dalam Piagam Jakarta tersebut terdapat rumusan dasar negara yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan PANCASILA. Hmm, jadi apakah kalian tahu apa saja isi dari PANCASILA beserta LAMBANG nya??




Sumber bacaan:

Koding PKn Ganesha Operation, 2011

Gambar tokoh: www.google.com/gambar


Hadiah Ulang Tahun dari Anakku

Alhamdulillah syukur tak terhingga atas nikmat-nikmat Alloh yang diberikan hingga detik ini. Alhamdulillah Alloh amanahkan kepada kami anak ...